Perayaan Hari Guru

Viral Momen Perayaan Hari Guru di Bekasi Berakhir Tragis, Balon Gas Meledak Hingga Melukai Guru

Viral di media sosial perayaan hari guru di Bekasi berubah menjadi tragis. Balon gas meledak hingga melukai sejumlah guru.

Editor: Luky Setiyawan
Dok. Kompas TV
Viral di media sosial perayaan hari guru di Bekasi berubah menjadi tragis. Balon gas meledak hingga melukai sejumlah guru. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Beredar video viral di media sosial video momen perayaan Hari Guru di Bekasi berakhir tragis.

Dalam momen tersebut, balon gas yang akan dilepas ke udara tiba-tiba meledak hingga melukai sejumlah guru.

Momen perayaan Hari Guru di Bekasi berakhir tragis itu viral usai beredar video yang diunggah di sejumlah akun media sosial.

Diketahui, peristiwa tersebut terjadi di SDN Cimuning 1, Bekasi, Sabtu (25/11/2023).

Baca juga: Badan Wakaf Indonesia Banyuwangi Dilantik, Ini Harapan Bupati Ipuk

Dari peristiwa tersebut, sebanyak delapan guru terluka ringan, sedangkan dua lainnya mengalami luka bakar di wajahnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Warsim Suryana saat dikonfirmasi mengatakan pelepasan sekumpulan balon gas itu dilakukan dengan menggunakan korek api untuk memutus tali.

Akibatnya justru balon meledak dan memicu api yang menyembur ke arah para guru yang memegang balon.

"Ketika momen melepaskan balon ke udara bersama-sama itu, salah seorang guru laki-laki memutuskan tali menggunakan korek api," ujar Warsim Suryana saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu.

Balon gas yang meledak katanya mengenai sejumlah guru yang sedang memegangi tali.

"Tidak diduga terjadi ledakan akibat api korek api mengenai balon," ujar Warsim, dilansir dari TribunTrends.com.

Warsim mengatakan, dari 10 guru, delapan guru mengalami luka bakar ringan dan dua guru lainnya mengakami luka bakar berat di bagian wajah dan telapak tangan.

"Dua orang dirawat di Rumah Sakit Pertama Mustikajaya dan Rumah Sakit Satria Media Pedurenan.

Delapan guru lain diperbolehkan pulang setelah dapat perawatan di Puskesmas Cimuning," tuturnya.

Menurut Warsim tidak ada siswa yang menjadi korban dan seluruh biaya pengobatan insiden itu ditanggung oleh Kepala Sekolah.

"Seluruh biaya ditanggung Kepala Sekolah, sementara tidak ada korban anak-anak dari ledakan balon gas," imbuhnya.

10 guru yang menjadi korban, menurutnya tidak akan menuntut apapun kepada pihak sekolah dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved