Berita Banyuwangi

Santri Tewas Tenggelam saat Main di Sungai, Terseret Arus hingga 18 Kilometer

Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi Wahyu Setya Budi mengatakan, korban tewas tenggelam adalah ABL (12), warga Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Basarnas
Proses evakuasi santri yang tenggelam di sungai. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi - Seorang santri salah satu pondok pesantren di Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi tewas tenggelam di sungai dekat ponpes. Ia ditemukan di muara sungai yang jaraknya dari tempat kejadian sekitar 18 kilometer (km).

Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi Wahyu Setya Budi mengatakan, korban tewas tenggelam adalah ABL (12), warga Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu.

Ia hanyut di sungai saat mandi dan bermain air pada Rabu (13/12/2023) sore. Proses pencarian oleh tim SAR gabungan hingga malam hari tak membuahkan hasil.

Korban baru ditemukan pada Kamis (14/12/2023) pagi di muara sungai di Pantai Bomo, Kecamatan Rogojampi. Ia ditemukan dalam keadaan meninggal.

"Selanjutnya korban dievakusi menuju ke Puskesmas Singojuruh dan diserahkan ke pihak keluarga. Dengan ditemukannya korban, maka operasi pencarian ditutup dan seluruh unsur SAR yang terlibat dikembalikan ke satuan masing-masing," kata Wahyu.

Baca juga: BREAKING NEWS: Peningkatan Aktivitas, Wisata Gunung Bromo Dibatasi

Wahyu menjelaskan, korban tenggelam di sungai saat mandi bersama teman-temannya di depan pondok putra. Saat itu hujan baru saja reda.

Selain mandi, korban bersama teman-temannya juga bermain di sana. Mereka meloncat dari jembatan yang baru saja dibangun.

Melihat santri bermain air, kata Wahyu, pengurus pondok sempat mengingatkan mereka agar menjauh dari sungai. Peringatan itu dilakukan berkali-kali. Akan tetapi, para santri tetap bermain di lokasi itu.

Baca juga: Ketua Umum NETFID Soroti Pembahasan Hukum dan HAM di Debat Pilpres Perdana yang Tidak Komprehensif

"Saat ditinggal istirahat oleh pengurus, korban hanyut dari sungai. Kejadiannya pukul 16.00 WIB," kata dia.

Pos Basarnas Banyuwangi baru menerima laporan korban hanyut sekitar pukul 18.45. Anggota Basarnas bersama aparat dan warga terjun ke sekitar lokasi untuk mencari korban. Namun sayangnya, pencarian pada malam hari itu tak membuahkan hasil.

Korban akhirnya berhasil ditemukan oleh warga di muara sungai. Ia terseret ke muara yang jaraknya dari lokasi kejadian sekitar 18 km.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Aflahul Abidin/TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved