Pembunuhan Pengusaha Kafe Surabaya
Dukun Palsu di Malang Bunuh dan Mutilasi Pengusaha Surabaya Menjadi 9 Bagian
Setelah memutilasi, potongan tubuh korban ada yang dibuang di Sungai Bango maupun dipendam di pinggir Sungai Bango.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, MALANG - Terapis pijat yang juga dukun palsu, Abdul Rahman, membunuh dan memutilasi kliennya, pengusaha kafe asal Surabaya, Andrian Pranowo, di tempat praktiknya, di Jalan Sawojajar Gang 13 A No 12 RT 1 RW 3 Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.
Abdul Rahman memutilasi jenazah Adrian Prawono menjadi 9 bagian. Setelah memutilasi, potongan tubuh korban ada yang dibuang di Sungai Bango maupun dipendam di pinggir Sungai Bango.
Pembunuhan dan mutilasi itu dilakukan 15 Oktober Oktober 2023 lalu.
Kasus pembunuhan dan mutilasi itu terungkap saat tersangka Abdul Rahman ditangkap polisi, Kamis (4/1/2024) sore.
Kepala, telapak tangan, dan telapak kaki dipendam tersangka di sebuah lahan kosong yang berada di pinggir Sungai Bango.
Bagian tubuh lainnya, ditaruh di kasur dan dibuang ke aliran Sungai Bango.
Baca juga: KPU Pasuruan Target 6 Juta Surat Suara Selesai Dilipat Selama 10 Hari
Terungkap motif pembunuhan, usai tersangka dan korban bertengkar karena jasa pelet atau guna-guna dari tersangka tidak mempan. Tersangka mengaku sebagai dukun yang bisa melakukan pelet terhadap orang yang disukai oleh korban.
Karena pertengkaran itu, tersangka mengambil celurit dan membunuh korban.
Keesokan harinya, Senin 16 Oktober 2023, tersangka membeli pisau potong untuk memutilasi jenazah korban menjadi 9 bagian.
Hal tersebut diungkapkan langsung Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto.
"Pelaku membeli pisau potong. Lalu, jenazah korban dimutilasi menjadi 9 bagian. Potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam 3 kantong kresek," jelasnya, Senin (8/1/2024).
Dua kantong kresek yang berisi potongan tubuh, pakaian korban, dan alat yang digunakan untuk membunuh dan memotong, dibuang pelaku di Sungai Bango.
Sementara satu kantong kresek yang berisi kepala, telapak kaki dan telapak tangan, dikubur pelaku di bantaran Sungai Bango.
Keluarga korban dari Surabaya juga sudah datang ke Kamar Jenazah RS Saiful Anwar (RSSA) untuk melihat langsung kondisi jenazah.
"Pihak keluarga sudah melihat langsung kondisi jenazah korban. Dan pihak keluarga memiliki keyakinan, bahwa jenazah tersebut benar adalah korban,"
"Keyakinan itu didasarkan, karena adanya tambalan lepas pada bagian gigi seri sebelah kiri. Meski begitu, penanganan secara forensik tetap kami lakukan, untuk mendapatkan keterangan dari dokter forensik," tandasnya.
(Kukuh Kurniawan/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.