Degan Bakar Probolinggo
Degan Bakar Minuman Favorit Warga Kota Probolinggo di Kala Musim Hujan
Warung-warung yang menjajakan degan bakar saat ini mulai diserbu para pelanggan.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Probolinggo - Degan atau kelapa muda bakar jadi salah satu minuman favorit warga Kota Probolinggo di kala musim penghujan.
Warung-warung yang menjajakan degan bakar saat ini mulai diserbu para pelanggan.
Seperti halnya, Warung Degan Bakar Wahyu yang berada di Jalan KH Hasan Genggong, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.
Pemilik Warung Degan Bakar Wahyu, Ferdi Wahyu Pratama (23) mengatakan belakangan ini, jumlah pelanggan yang mampir ke warungnya meningkat.
Dia memperkirakan, dalam sehari, sebanyak 70 pelanggan silih berganti bertandang ke warungnya.
Baca juga: Usia 22 Tahun, Danu Wijaya Pemuda Asal Jember ini Mantab Jadi Petani Milenial
Warung degan bakar Wahyu buka setiap hari mulai Pukul 18.00 WIB hingga 00.00 WIB.
"Degan bakar memang salah satu minuman favorit di musim hujan. Tak pelak, jumlah pelanggan meningkat, begitu juga penghasilan. Dalam sehari, saya bisa mengumpulkan penghasilan sekitar Rp 1 juta," katanya.
Ferdi mengungkapkan proses membakar degan membutuhkan waktu sekira sejam setengah, sampai kulit batok menghitam.
Degan tersebut dibakar di dalam tong atau drum dengan api yang cukup besar. Sumber api itu berasal dari kayu yang dibakar.
Baca juga: 2 Penyerang Asing Bisa Jadi Opsi untuk Persija, 1 Nama Sempat Dikaitkan dengan Macan Kemayoran
Proses membakar degan ini dilakukan di depan warung.
Asap mengepul yang berasal dari proses membakar degan jadi daya tarik pembeli maupun pengendara yang melintas di Jalan KH. Hasan Genggong.
"Saya merintis usaha degan bakar ini tiga tahun lalu. Saat ini, saya dibantu ibu Linda Mardiyanti (51) dan saudara Sukri (40) dalam mengelola warung," ucapnya.
Baca juga: Sindiran Cristiano Ronaldo untuk Liga Prancis, Pemain Al Nassr Sebut Liga Arab Saudi Tak Lebih Buruk
Ferdi menyebut dalam menyajikan degan bakar, dia mencampurkan sejumlah bahan.
Bahan-bahan itu, yakni jahe, keningar, sebatang serai, susu, dan kuning telur ayam kampung.
Sementara, Ferdi membanderol harga degan bakar mulai Rp 15 ribu hingga Rp 18 ribu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.