Liga Inggris

Posisi Mauricio Pochettino Tak Aman, Sosok Legendaris Mulai Muncul Dalam Bursa Pelatih Baru Chelsea

Mauricio Pochettino mulai merasa posisinya tak aman. Sosok legendaris masuk dalam bursa pelatih baru Chelsea.

Editor: Luky Setiyawan
AFP/JUSTIN TALLIS
Mauricio Pochettino mulai merasa posisinya tak aman. Sosok legendaris masuk dalam bursa pelatih baru Chelsea. Pelatih kepala Chelsea asal Argentina, Mauricio Pochettino (Kiri) berbicara dengan gelandang Chelsea, Conor Gallagher (kanan) selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Chelsea dan Nottingham Forest di Stamford Bridge di London pada 2 September 2023. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino merasa posisinya tak aman. Nama sosok legendaris muncul dalam bursa pelatih baru The Blues.

Perasaan tak aman Mauricio Pochettino di Chelsea cukup beralasan mengingat perfoma tim yang masih belum membaik.

Ya, The Blues belum benar-benar bangkit dari keterpurukan usai mereka kembali menelan kekalahan di Liga Inggris.

Terbaru, klub London barat itu dipermalukan Wolverhampton di kandang sendiri di Stamford Bridge dengan skor telak 2-4 dalam lanjutan Liga Inggris, Minggu (4/2/2024).

Baca juga: Tak Ingin Merugi Secara Finansial, Rencana Chelsea Pecat Mauricio Pochettino Langsung Buyar

Baca juga: Chelsea Kena Dampaknya? Potensi Manuver Transfer Dadakan PSG Imbas Kylian Mbappe Gabung Real Madrid

Ini kali kedua beruntun Chelsea keok dengan diberondong 4 gol oleh musuh.

Pekan lalu gawang Djordje Petrovic didobrak awak Liverpool, yakni Diogo Jota, Conor Bradley, Dominik Szoboszlai, dan Luis Diaz.

Adapun pada Ahad kemarin, penyiksa The Blues adalah Matheus Cunha dengan ukiran hattrick-nya dan bunuh diri Axel Disasi.

Posisi armada mahal Pochettino melorot ke peringkat 11 klasemen.

Lebih ironis karena sekarang Chelsea lebih banyak kalah daripada menang (10 berbanding 9) dan lebih banyak kebobolan daripada mencetak gol (39-38).

Pochettino hanya bisa meminta maaf sembari mengakui tekanan yang diterimanya semakin berat.

Pendukung Chelsea sudah mewakili hal tersebut dengan cemoohan di Stamford Bridge bagi sang manajer usai dikalahkan Wolves.

"Saya ingin minta maaf kepada fan. Ini petang yang sulit bagi semua orang, bagi pemain, bagi kami, dan fan," ucapnya.

"Kami melakukan beberapa kesalahan yang tak bisa dimaafkan di Premier League. Sangat kecewa."

"Saya bertanggung jawab untuk situasi ini. Tentu saja tak ada siapa pun yang aman."

"Saat ini kami tidak cocok dengan sejarah Chelsea. Kami akan bekerja keras untuk berubah," lanjutnya, dikutip BolaSport.com dari The Guardian.

Masalahnya, bisa jadi kesempatan Pochettino mengubah performa Chelsea keburu tak kesampaian.

Eks pelatih Tottenham dan PSG itu dilaporkan sedang berada di ujung tanduk.

Tinggal menunggu satu anggukan dari Todd Boehly, maka kendali kepelatihan di skuad London Biru dapat berpindah tangan dalam waktu dekat.

Kalau itu terjadi, media dan warganet sudah ramai melontarkan isu Chelsea bakal terlibat CLBK lagi dengan sosok legendaris, yakni Jose Mourinho.

The Special One kebetulan masih menganggur setelah didepak AS Roma.

Mourinho sudah pernah menukangi Chelsea dalam dua kesempatan dan selalu berhasil memberikan gelar.

Dialah yang dianggap meletakkan fondasi tim juara The Blues saat tiba pertama kali pada periode 2004-2007.

Enam gelar, dua di antaranya trofi Liga Inggris, menjadi warisan masa kepemimpinan pertamanya.

CLBK pertama antara Mou dengan Chelsea dilakoni pada 2013-2015.

Pada rezim keduanya, dia menambahkan dua piala ke kabinet trofi Tim London Biru.

Mungkinkah terjadi 'pernikahan' ketiga kalinya di antara Mourinho dan Chelsea?

Salah satu penghalang kembalinya Mou ke Bridge barangkali adalah besarnya kompensasi yang harus dikeluarkan Boehly cs jika memecat Pochettino.

Kontrak Poche di sana masih berlaku sampai 2025.

Seusai memecat Graham Potter pada April 2023 silam, klub sampai menganggarkan total 50 juta pounds (Rp990 miliar) cuma dalam 9 bulan untuk urusan kontrak dua pelatih, Potter dan Thomas Tuchel.

Rumor yang bergulir sekarang, Jose Mourinho punya kans langsung memberi gelar bagi Chelsea ketika mereka tampil di final Piala Liga Inggris, Minggu (25/2/2024).

Pochettino membawa The Blues lolos ke partai puncak guna menghadapi Liverpool.

Uniknya, Mourinho sendiri pernah dipecat Tottenham beberapa hari sebelum tampil di final kejuaraan yang sama pada 2021.

Mungkin saja nasib Pochettino kini seperti koleganya asal Portugal itu.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved