Liga Italia
Keistimewaan Simone Inzaghi, Selain Tangguh di Belakang, Bek Inter Milan Bisa Jadi Penyerang Dadakan
Terdapat keistimewaan dibalik racikan Simone Inzaghi. Selain tangguh di belakang, bek Inter Milan juga bisa jadi 'penyerang' dadakan.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Terdapat keistimewaan tersendiri dibalik racikan Simone Inzaghi pada skuad Inter Milan musim ini.
Selain tangguh di lini belakang, bek Inter Milan juga bisa menjadi 'penyerang' dadakan.
Ketangguhan bek Nerazzurri turut berperan penting dalam kesuksesan tim musim ini.
Hal tersebut terlihat pada catatan clean sheet skuad asuhan Simone Inzaghi musim ini.
Baca juga: Lecce Vs Inter Milan, Yann Sommer Kemungkinan Absen, Kiper Keturunan Indonesia Berpotensi Diturunkan
Baca juga: Tuah Magis Yann Sommer? Inter Milan Buat Catatan Apik di Liga Champions, Ulang Kesuksesan Tahun 2006
Musim ini, Inter Milan telah mencatatkan 21 kali clean sheet dari 34 pertandingan di semua kompetisi.
Terbaru, mereka berhasil mencatatkan clean sheet dalam laga melawan Atletico Madrid di leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu (21/2/2024).
Catatan apik Inter Milan itu sejatinya berkat beberapa faktor.
Namun, sektor pertahanan Inter Milan lah yang justru berperan lebih besar.
Gazzetta mencatat, bek Inter Milan tidak tangguh menjaga pertahanan, namun juga punya peran vital saat tim menyerang.
Hal tersebut menjadi aspek kunci dari gaya melatih Simone Inzaghi di Nerazzurri.
Dengan menggunakan formasi 3-5-2 yang sama seperti di Lazio, taktik Inzaghi menekankan terciptanya kombinasi dinamis dengan kelebihan posisi.
Dan salah satu kunci dari taktik tersebut adalah memasukkan pemain bertahan ke ruang berbahaya.
Inzaghi ini sudah mulai melatih aspek ini pada para bek sejak musim pertamanya menangani Inter.
Pelatih 47 tahun itu selalu memanfaatkan kehebatan serangan Alessandro Bastoni dari sisi kiri.
Selain itu, terdapat sosok mantan bek Inter Milan, Milan Skriniar yang turut dimainkan dengan lebih menyerang dalam dua musim sebelumnya.
Kini, peran Milan Skriniar tersebut sukses digantikan oleh Benjamin Pavard.
Bek Prancis itu menjadi kontributor serangan yang lebih alami dari sisi kanan.
Hal tersebut tak lepas dari pengalaman Pavard yang sempat dimainkan sebagai bek sayap kanan.
Kemudian, pemain seperti Yann Bisseck dan Carlos Augusto juga menjadi sosok kunci pembangun serangan dari lini pertahanan musim ini.
Bukan hanya bek sayap yang bermain sebagai fullback tambahan, bek tengah juga turut memainkan peran penting dalam membangun serangan Inter.
Baik Stefan de Vrij maupun Francesco Acerbi bukanlah pemain menyerang yang natural.
Dua bek tengah Inter Milan itu memiliki tubuh besar, dengan pengalaman dan keterampilan menjaga pertahanan yang hebat.
Namun di bawah asuhan Simone Inzaghi, keduanya pun punya kesempatan untuk maju dan mempengaruhi serangan.
Para bek tengah mampu melangkah maju dan menggunakan umpan atau dribel untuk menghancurkan lawan jika tepat.
Dan musim ini, semua hal tersebut tidak mengorbankan ketangguhan pertahanan Inter.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Tampil Buruk saat Lawan Juventus, Posisi Kiper Swiss di Inter Milan Rawan Digantikan Eks Barcelona |
![]() |
---|
Kalah Dramatis dari Juventus, Inter Milan Lakoni Awal Musim Terburuk dalam 14 Tahun Terakhir |
![]() |
---|
Penyebab Inter Milan Kalah? Sejumlah Pemain Baru Senilai Rp 1,6 T Dicadangkan saat Lawan Juventus |
![]() |
---|
Usai Telan Kekalahan Dramatis dari Juventus, 2 Punggawa Inter Milan Panen Sorotan Tajam, 1 Dipuji |
![]() |
---|
Cetak Gol di Laga Juventus Vs Inter Milan, Thuram Ungkap Reaksi Sang Kakak yang Main untuk Rival |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.