Liga Italia

Reaksi Bek Veteran Inter Milan Usai Bebas dari Sanksi Kasus Rasisme, Ngaku Dianggap Seperti Pembunuh

Francesco Acerbi memberikan reaksi usai dinyatakan bebas dari kasus rasisme. Bek veteran Inter Milan itu mengaku dianggap seperti pembunuh.

Editor: Luky Setiyawan
inter.it
Francesco Acerbi memberikan reaksi usai dinyatakan bebas dari kasus rasisme. Bek veteran Inter Milan itu mengaku dianggap seperti pembunuh. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Bek veteran Inter Milan, Francesco Acerbi memberikan reaksi usai dinyatakan bebas dari kasus rasisme.

Palang pintu kawakan Inter Milan itu mengaku dianggap seperti pembunuh karena kasus rasisme itu.

Francesco Acerbi mengungkapkan curhatan pertamanya pasca-bebas dari sanksi pengadilan.

Sebelumnya, bek senior Nerazzurri dinyatakan bebas dari kasus rasisme.

Baca juga: Meski Telah Divonis Tak Bersalah Soal Dugaan Aksi Rasis, Bek Inter Milan Masih Kecewa: Salah Paham

Baca juga: Bek Inter Milan Diputuskan Tak Bersalah Soal Dugaan Aksi Rasis, Napoli Beri Respon: Kami Tercengang

Francesco Acerbi nyaris mendapat hukuman berat akibat dituding mengucapkan hinaan berbau rasialisme kepada bek Napoli, Juan Jesus.

Insiden itu terjadi ketika kedua tim bertemu pada lanjutan Liga Italia di San Siro (17/3/2024).

Jesus mengadu kepada wasit bahwa Acerbi memanggilnya "negr*".

Adapun dalam kesaksiannya, Acerbi menyebut Jesus cuma salah mengerti.

Pemain berusia 36 tahun itu mengaku dia bukan mengatai Juan Jesus hitam.

Setelah beradu fisik, Acerbi bilang "ti faccio nero" atau bisa diartikan "saya akan bikin kamu babak belur sampai hitam".

Insiden telanjur meledak dan Acerbi pun dianggap banyak pihak melakukan kejahatan rasialis.

"Saya tak pernah menjadi orang rasialis," tuturnya kepada Corriere della Sera, dilansir dari BolaSport.com.

"Idola saya George Weah. Dia orang pertama yang menelepon saya ketika saya ditemukan memiliki tumor (2013)."

"Setelah saya terbebas dari kasus Selasa lalu, orang-orang di sekitar bereaksi seolah-olah saya pergi usai menghabiskan 10 tahun di penjara."

"Saya tidak ada masalah dengan Juan Jesus dan saya meminta maaf kepadanya juga."

"Tapi Anda tak bisa memanggil seseorang rasis untuk sebuah kesalahpahaman kata di tengah serunya pertandingan."

"Saya merasakan kemarahan yang sangat besar, seolah-olah saya telah membunuh seseorang."

"Seseorang dipermalukan, bahkan keluarganya dibantai," ucap bekas defender AC Milan.

Pihak Napoli dan Juan Jesus memang bereaksi sangat keras terhadap keputusan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) yang tidak menghukum Acerbi.

Kubu Napoli sampai berniat mencopot emblem 'Keep Racism Out' dalam seragam mereka.

Tim juara bertahan Serie A menilai kampanye Liga Italia mengenai sikap mereka untuk melawan rasialisme cuma basa-basi.

I Partenopei bersikap keras buat melawan rasialisme dengan cara mereka sendiri.

Pengadilan memutuskan Acerbi tak bersalah pada Selasa (26/3/2024) karena tidak adanya bukti kuat yang mendukung tentang insiden tersebut.

Jaksa hanya menerima aduan dari satu pihak, yakni Juan Jesus, yang mengadu kepada wasit.

Hanya, otoritas tidak menemukan rekaman video maupun kesaksian dari pemain lain di lapangan yang mendukung aduan Jesus.

Akibatnya pengadilan tidak dapat membawa kasus ke tahap dakwaan, sedangkan Juan Jesus dkk juga tidak mempunyai kesempatan banding.

Dengan bebasnya Acerbi, Inter Milan bisa lega karena tetap dapat menggunakan jasanya di sisa musim yang makin dekat dengan penentuan scudetto.

Sebelumnya, andai divonis bersalah, pria kelahiran 10 Februari 1988 terancam skors 10 pertandingan dan denda yang berat.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved