Flu Singapura

Tiap Hari 15 Pasien Terjangkit Flu Singapura di Pamekasan, Mengalami Gejala Mirip Covid-19

Penyeberan Flu Singapura di Kabupaten Pamekasan, Madura jadi perhatian serius dokter setempat. Mulai merebak sejak Feburuari 2024.

Editor: Haorrahman
Kompas.com
Ilustrasi pasien Covid-19: Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan adanya temuan dua kasus Covid-19 varian BF.7 di Jakarta, kasus Covid-19 varan baru yang menyebabkan lonjakan kasus di Tiongkok. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pamekasan - Penyeberan Flu Singapura di Kabupaten Pamekasan, Madura jadi perhatian serius dokter setempat.

Ini setelah banyak warga Pamekasan terjangkit virus tersebut.

Dokter Spesialis Paru RSUD Slamet Martodirdjo (Smart), dr. Syaiful Hidayat mengatakan, Flu Singapura mulai mewabah di Pamekasan sejak Februai 2024.

Sampai saat ini penyakit tersebut terjadi outbreak atau peningkatan insidensi kasus, yang melebihi ekspektasi normal secara mendadak.

Baca juga: Disambut Bupati Ipuk, Menteri Perhubungan Bahas Bangun Sky Bridge Stasiun ke Pelabuhan Banyuwangi

Mulanya, outbreak Flu Singapura itu terjadi sejak tahun 2000 di Malayia dan Singapura.

Saat ini penyakit tersebut mengalami ledakan kedua yang lebih banyak mewabah di Indonesia.

"Per bulan ini masih banyak pasien di Pamekasan yang terjangkit Flu Singapura," kata dr Syaiful Hidayat, Jumat (10/5/2024).

Baca juga: BPBD Kabupaten Lumajang Imbau Warga Pegunungan Semeru Waspadai Cuaca Buruk Saat Peralihan Musim

Pengamatan dokter yang akrab disapa Yayak ini, warga Pamekasan yang banyak terjangkit Flu Singapura terjadi saat Lebaran 2024.

Namun untuk saat ini, rerata sekitar 2 sampai 5 pasien yang datang ke RSUD Smart Pamekasan dengan keluhan gejala Flu Singapura.

"Sampai saat ini tidak ada yang dirawat, semua rawat jalan dan tidak ada yang sampai komplikasi meninggal dunia," ungkapnya.

Berdasarkan data yang dr Yayak himpun di tempat praktek seluruh dokter di Pamekasan, rerata 10 - 15 pasien yang datang berkonsultasi mengalami gejala Flu Singapura.

Kata dia saat ini Flu Singapura menjadi perhatian semua dokter di Pamekasan, karena gejala dan penularannya mirip Covid-19. 

"Ini virus menular lewat batuk saat bicara, bersin dan lewat tangan kalau pegang mulut dan hidung," tutupnya.

(Kuswanto/TribunJatimTimur.com) 

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved