Berita Situbondo

Serapan Pupuk Bersubsidi di Situbondo Masih Rendah, Hingga Mei Baru Capai 31 Persen

Serapan pupuk bersubaidi jenis urea dan NPK di Kabupaten Situbondo masih rendah

Penulis: Izi Hartono | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Izi Hartono
Kadis Pertanian dan Holtikultura Pemkab Situbondo, Dadang Aries Bintoro 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SITUBONDO - Serapan pupuk bersubaidi jenis urea dan NPK di Kabupaten Situbondo masih rendah.

Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura, Dadang Aries Bintoro mengatakan, sampai 31 Mei 2024, serapan pupuk bersubsidi oleh petani di Situbondo, masih berkisar sebesar  31 persen dari kuota pupuk bersubsidi jenis  urea sebanyak 29.987 ton.

Sedangkan untuk pupuk bersubsidi jenis NPK, kata mantan Kadis Kominfo ini mengatakan, dari alokasi pagu sebanyak 25. 291 ton, yang baru terserap ke petani mencapai sebesar 24 persen atau 6.000 ton.

"Pupuk bersubsidi masih ada sekitar 70 persen yang belum ditebus oleh petani," ujarnya.

Untuk itu, lanjut Dadang, pihaknya mengimbau para petani untuk menebus pupuknya sesuai kebutuhan lahannya.

"Jika petani mengalami kesulitan, segera hubungi PPLnya," kata.

Dadang menjelaskan, ada tiga cara kemudahan yang diberikan pemerintan bagi para petani untuk mendapatkan jatah penebusan pupuk bersubsidi.

"Salah satunya bisa diambil sendiri dan diambilkan oleh anggota keluarganya, serta bisa diambil secara kelompok yang dihimpun kelompok tani," jelasnya.

Saat ditanya kuota pupuk bersubsidi ditambah, Dadang membenarkan adanya tambahan pupuk bersubsidi di Kabupaten Situbondo tersebut.

"Dari awal tahun pupuk urea 17 ribu ton, tapi sekarang menjadi 29 ribu ton. Tambahan itu pupuk urea dan NPK," bebernya.

Untuk mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan pendistribusian pupuk bersubsidi, komisi pengawasan pupuk dan pestisida sudah melakukan pengawasan dan monitoring di seluruh kios pupuk yang ada di Kabupaten Situbondo.

Baca juga: Jual Paket Haji Ilegal, Seorang Selebgram Indonesia Ditangkap Petugas Keamanan Arab Saudi

Selain itu, sambung Dadang, pihaknya meminta partisipasi masyarakat untuk ikut mengawasi pendistribusian pupuk kepada petani.

"Jika melihat adanya penyalagunaan pupuk itu, agar masyarakat melaporkan ke tim KP3  atau PPL," pungkasnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved