Haji 2024

Cuaca Panas, Jemaah Haji Dihimbau Bawa Semprotan Air saat di Arafah

Suhu pada siang hari diperkirakan rata-rata pada kisaran 46 hingga 48 derajat celcius. 

Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/M. Taufik
Menag Yaqut saat mengecek persiapan haji di Armuzna. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Makkah - Penyelenggaran ibadah haji 1445 H berlangsung saat musim panas. Suhu pada siang hari diperkirakan rata-rata pada kisaran 46 hingga 48 derajat celcius. 

Kepada jemaah, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berpesan untuk memanfaatkan masa tiga hari jelang wukuf untuk beristirahat dan menjaga kesehatan.

“Jaga kesehatan dan stamina, hemat energi. Masa dua tiga hari ke depan gunakan untuk perkuat stamina, banyak istirahat. Energi di Arofah, Muzdalifah, Mina (Armuzna) akan terserap lebih banyak,” pesan Gus Men.

Baca juga: Buaya "Si Mbois" Terpilih jadi Maskot Pilkada Surabaya 2024

Menag juga meminta jemaah menggunakan masker. Selain panas, udara di Armuzna juga cukup berdebu. Jemaah juga diimbau membawa semprotan air untuk menjaga tubuh dari cuaca yang panas terik.

“Bawa semprotan air untuk menghindarkan diri dari heatstroke,” pesannya.

Pesan itu disampaikan Yaqut usai mengecek persiapan layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Pengecekan dilakukan tiga hari sebelum kedatangan jemaah di Arafah, untuk memastikan layanan yang disiapkan sudah sesuai dengan kontrak antara pemerintah dengan Masyariq sebagai penyedia.

Baca juga: Sembunyi di Hutan, Pembunuh Nenek di Probolinggo Bisa Tertangkap Karena Lapar

Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan 1 Zulhijjah 1445 H bertepatan dengan 7 Juni 2024. Karenanya, Wukuf di Arafah akan berlangsung pada 15 Juni 2024. Jemaah haji Indonesia secara bertahap akan diberangkatkan dari hotel di Makkah menuju Arafah pada 14 Juni 2024.

“Saya sudah melakukan pengecekan. Banyak perubahan yang sudah dilakukan oleh pihak Masyariq. Kini kita tinggal tawakal, menyerahkan pada kebesaran Allah, semoga layanan di Armuzna berjalan dengan baik dan lancar,” harap Gus Men, panggilan akrabnya. 

Ikut mendampingi, Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, Irjen Kemenag Faisal A Hasyim, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, para Staf Khusus dan Staf Ahli Menteri Agama, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam. Hadir juga, unsur pimpinan Masyariq M Amin Indragiri dan jajarannya.

Baca juga: Manuver Enzo Maresca di Bursa Transfer, Lirik Eks Anak Didik Sebagai Pengganti Gelandang Chelsea

Hampir dua jam di Arafah, Menag Yaqut melakukan pengecekan secara mendetail beragam fasilitas yang ada. Pengecekan antara lain dilakukan untuk memastikan toilet berfungsi dengan baik, termasuk airnya, pendingin udara berjalan normal, dapur berikut ketersediaan kayu bakarnya, storage dan bahan baku makanannya, serta tenda dengan conblock beserta karpet dan kasurnya.

“Semua kita cek. Ada tambahan MCK yang diberikan masyarik sesuai pemintaan kita. Toilet-toilet baru dibangun. Insya Allah lebih bagus dari sebelumnya, lebih luas, space lebih besar,” sebut Gus Men. 

“Ini bagian dari ikhtiar kita semua memberikan kepuasan kepada jemaah dan membantu kekhusyukan jemaah dalam beribadah haji,” sambungnya.

Menag menilai, layanan yang disiapkan Masyariq sudah sesuai kontrak. Tenda di Arafah juga relatif lebih bagus. Bahkan, ada sejumlah tenda baru dengan bentuk dan bahan baru, meski belum untuk semua jemaah. Masyariq menyiapkan tenda model baru ini dengan kapasitas maksimal 30.000 jemaah. 

Baca juga: Pengedar Ganja Tertangkap Setelah Anak Kena Tilang

“Tenda lebih bagus, atap lebih menyerap panas, dan dinding sudah pakai hard PVC yang lebih menyerap panas. Semua tenda juga sudah dilengkapi charger magnetic, tinggal ditempel dan bisa charge. Saya kira ada perubahan signifikan,” tegasnya.

Dari Arafah, Menag bertolak ke Muzdalifah untuk melihat langsung jalur taraddudi dan murur yang akan dilalui jemaah, serta banyaknya gedung toilet baru yang telah dibangun. Tahun ini, pergerakan jemaah dari Arafah akan dibagi dalam dua skema, reguler dan murur. Pergerakan reguler, jemaah akan diberangkatkan dari Arafah secara taraddudi (shuttle) dan turun di Muzdalifah.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved