Perahu Karam di Bangkalan

2 Perahu Asal Gresik yang Karam di Bangkalan, Tertimpa Kontainer Pengeboran Lepas Pantai Pertamina

Perahu tersebut tertimpa bangunan rumah kontainer PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO).

Editor: Haorrahman
tribunjatimtimur/istimewa
Nelayan Bangkalan menemukan tubuh jenazah ABK perahu yang karam di Bangkalan. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Gresik - Dua perahu bermuatan belasan nelayan asal Gresik yang karam di Bangkalan Madura, ternyata tertimpa bangunan rumah kontainer PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), pengeboran lepas pantai atau offshore di perairan Kecamatan Sepulu, Bangkalan, Madura.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada yang menyatakan dua perahu tersebut membawa 14 ada pula yang menyebut 16 nelayan.

Insiden tersebut terjadi, Selasa (11/6/2024) sekitar pukul 23.00 WIB. Satu orang ditemukan meninggal dunia, Kamis (13/6/2024).

Baca juga: 2 Perahu Asal Gresik Dihempas Ombak di Bangkalan, 1 Tewas dan 7 Orang Hilang

Lurah Kroman, Fathan, membenarkan ada sejumlah warganya yang menjadi korban. Termasuk Safaq, korban yang ditemukan pada hari ini dalam kondisi meninggal dunia, Kamis (13/6/2024) sekitar pukul 10.00 WIB. Terdapat tujuh orang yang belum ditemukan atau dinyatakan hilang.

“Kalau tidak salah, ada yang masih satu keluarga (korban yang belum ditemukan). Kakak beradik, Wawan dan Aris. Mereka anaknya Pak Marjuki,” kata Fathan, di Balai Kelurahan Kroman, Kamis (13/6/2024).

Selain kakak beradik tersebut, korban lain yang belum diketemukan di antaranya, M Lutfi, Mulyono, Abdul Ghofar, Oji dan Haris. Nama pertama, jelas Fathan, merupakan anak dari salah seorang perangkat di Kelurahan Kroman.

Fathan menyebut, baru mengetahui, saat banyak warga memadati Balai Kelurahan Kroman dan membicarakan mengenai apa yang dialami para nelayan tersebut.

“Kemarin saya juga kaget, habis rapat banyak warga yang ke sini. Kemudian saya diberitahu oleh warga, jika ada kejadian tersebut,” paparnya.

Baca juga: Influencer di Banyuwangi Diajak untuk Kenalkan IKN Ke Khalayak

Fathan menambahkan, dari komunikasi dengan beberapa pihak keluarga korban yang masih belum ditemukan, pihak keluarga sudah pasrah dengan apa yang menjadi takdir Allah. Dengan mereka tetap berharap, anggota keluarganya dapat segera ditemukan.

“Sebenarnya pihak keluarga simpel saja, asal anaknya dapat ditemukan. Kalau Allah sudah berkehendak (dalam keadaan meninggal dunia), supaya bisa dimakamkan di kampung halaman,” tambahnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Willy Abraham/TribunJatimTimur.com)

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved