Jember Fashion Carnaval 2024

Sebulan Talent JFC Buat Kostum dari Bahan Bekas, Roll Film dan Koran Siap Meriahkan Defile Media

Lingga Soe, seorang talent Jember Fashion Carnaval (JFC) memilih bahan bekas sebagai bahan utama kostumnya untuk tampil di JFC 2024

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Lingga Soe, Talent JFC 2024 menggunakan kostum dari bahan bekas 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Lingga Soe, seorang talent Jember Fashion Carnaval (JFC) memilih bahan bekas sebagai bahan utama kostumnya untuk tampil di JFC 2024. Barang bekas yang dipakainya antara lain koran, dan roll film.

Kedua bahan utama ini bakal tersaji dalam sebuah kostum untuk ditampilkan di Defile Media. Defile Media merupakan satu dari sejumlah defile di JFC 2024, yang tahun ini bertemakan 'Algorithm'.

Sejak Jumat (2/8/2024), Lingga mulai membawa kostumnya di area Alun-Alun Jember, menjelang Grand Carnival pada Minggu (4/8/2024) nanti.

Terlihat, dia memasang satu per satu pernak-pernik yang jadi ornamen tambahan di kostumnya agar terlihat lebih indah.
Selain itu, Lingga juga melapisi beberapa bagian dengan kertas koran. Terutama di bagian sayap kostum defile tersebut.

"Bahan bekas yang digunakan ini, ada kertas koran, roll film dan beberapa bahan bekas lainnya yang saya pilih," ujar Lingga Soe saat memasang beberapa pernak-pernik di kostumnya.

Menurutnya, butuh waktu satu bulan untuk merancang kostum JFC ini. Sebab mendesain barang bekas agar terlihat mewah itu tidaklah mudah.

"Tingkat kesulitannya itu bagaimana membuat barang bekas itu tidak terlihat seperti barang yang mewah. Sehingga tugas kami, mencari cara agar barang bekas ini tetap terlihat bagus untuk menjadi kostum," kata Lingga.

Lingga juga mengatakan beberapa bahan bekas yang dibutuhkan pada kostum ini juga sudah langka, khususnya roll film. Hal itu juga membuat proses produksinya semakin molor.

"Roll film kan juga langka, saya biasanya mencari di toko pasar loakan. Itupun tidak semua toko ada. Sehingga ada orang khusus yang menyediakan," ucapnya.

Selain itu, dia mengaku masih  kesulitan mencari kertas koran untuk lapisan kostum ini. Sebab  beberapa agen penjualnya juga sudah mulai berguguran sejak era digital.

"Kadang di pasar dan beberapa toko kan sudah tidak ada (koran). Jadinya barang bekas ini juga agak sulit mendapatkannya, akhirnya produksi kostum ini juga semakin lama," ungkapnya.

Baca juga: Smart Kampung Banyuwangi Dipresentasikan di Forum Smart City Asean di Laos

Dia mengaku harus mengeluarkan biaya lebih dari Rp 2 Juta. Sebab kostum ini paling banyak menggunakan kertas koran sehingga diperlukan pelapis khusus agar tidak mudah robek.

"Kan koran bahan yang rentan rusak. Jadi untuk pelapisnya, seperti pernis dan semacamnya tergolong mahal harganya. Maka budget yang dikeluarkan kisaran Rp 2 juta ke atas," ulas Lingga.

Lingga menjelaskan Defile Media merupakan bentuk terima kasih JFC terhadap para jurnalis dan wartawan yang telah meliput, sejak event ini pertama lali digelar.

"Tanpa adanya  media-media yang meliput,  JFC tidak akan bisa besar seperti ini," tuturnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved