Manfaatkan Limbah Kopi di Desa Baderan Situbondo, Mahasiswa UIN KHAS Jember Buat Briket

KKN Mahasiswa UIN KHAS JEMBER Memanfaatan Limbah kulit Kopi Menjadi Briket

Dok Mahasiswa KKN KHAS Jember
Mahasiswi peserta KKN dari KHAS Jember memberi contoh pembuatan briket dari limbah kulit kopi di Desa Baderan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SITUBONDO - Desa Baderan merupakan kawasan yang terletak di kawasan lereng gunung argopuro Kecamatan Sumber Malang, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Desa ini menawarkan pemandangan alam yang memukau dengan hamparan kebun kopi dan tembakau yang luas. Bahkan masyarakat di desa baderan dominan menjadi petani kopi, sehingga menghasilkan kopi yang memiliki citarasa yang khas dan standart quality organik.

Dalam hal ini, kopi yang telah dipanen langsung dijual tanpa diolah sendiri dan terkait dengan limbah kulit kopi nya tidak dimanfaatkan oleh masyarakat, dan hanya dijadikan sebagai kompos saja.

Oleh karena itu, permasalahan tersebut menjadi inspirasi program mahasiswa KKN dari UIN khas Jember untuk mengurangi limbah kopi yang selama ini tidak dimanfaatkan.

Kelompok Mahasiswa KKN UIN KHAS Jember ini kemudian menginisiasi program pengolahan limbah kulit kopi menjadi briket.

“Kami melihat permasalahan ini sebagai solusi ganda. Selain mengurangi limbah, briket dari kulit kopi juga bisa menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan bagi masyarakat desa,” ujar salah satu mahasiswa KKN. 

Proses pembuatan briket dimulai dengan pengeringan kulit kopi, dilanjutkan dengan penghalusan, pencampuran dengan bahan perekat alami, pencetakan, dan terakhir pengeringan kembali. Hasilnya adalah briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk keperluan memasak atau bahkan industri kecil di desa. Respon masyarakat terhadap inovasi ini sangat positif.

“Kami senang sekali dengan program ini. Dulu kulit kopi hanya jadi sampah, sekarang bisa jadi sesuatu yang bermanfaat,” kata Pak Suryono, salah satu petani kopi di Desa Baderan

Selain manfaat lingkungan, program ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga desa. Beberapa kelompok tani mulai memproduksi briket kulit kopi dalam skala kecil, yang kemudian dijual ke desa-desa tetangga atau bahkan ke kota. 

Kepala Desa Baderan, dalam sambutannya, menyatakan dukungannya terhadap program ini.

“Kami berharap ini bisa menjadi langkah awal menuju Desa Baderan yang lebih mandiri energi dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Pemanfaatan limbah kulit kopi menjadi briket di Desa Baderan menjadi contoh nyata bagaimana inovasi sederhana dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat dan lingkungan.

Inisiatif ini tidak hanya menyelesaikan masalah limbah, tetapi juga membuka wawasan baru bagi masyarakat desa tentang potensi sumber daya yang selama ini terabaikan. 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved