Konflik PBNU dan PKB

Rois Syuriah PWNU se-Indonesia Gelar Pertemuan Tertutup di Tebuireng Jombang

Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia adakan pertemuan tertutup di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng.

Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Anggit
Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JOMBANG - Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia adakan pertemuan tertutup di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, membahas konflik Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Senin (12/8/2024). 

Hadir Wakil Ketua Umum (Waketum) PBNU Amin Said Husni. Saat dikonfirmasi pria yang pernah menjabat sebagai Bupati Bondowoso periode 2008-2013, ini membenarkan adanya pertemuan tersebut. 

"Para Rois Syuriah PWNU se-Indonesia ini memang kami kumpulkan untuk menindaklanjuti hasil rapat pleno PBNU, guna melakukan pendalaman hubungan PKB dengan NU," ucapnya saat dikonfirmasi awak media. 

Seperti diketahui, PBNU memang memberi mandat kepada Wakil Rais Aam KH Anwar Iskandar dan Waketum PBNU Amin Said Husni untuk mendalami konflik yang belakangan terjadi dengan PKB. Ini merupakan bagian dari hasil rapat pleno PBNU.

Baca juga: Tiga Tahun Beroperasi Kawasan Pergudangan Blimbing Sari Jember Belum Memiliki Izin

"PBNU dengan tim Panel yang sudah dibentuk telah memanggil beberapa narasumber untuk kita mohonkan informasi, data-data, maupun pengalaman yang dimiliki oleh beliau-beliau," ujarnya. 

Amin menjelaskan proses pendalaman masih berlangsung. Pihaknya juga mengaku bersilaturahim dengan pengurus dewan syuro di Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, untuk mendalami informasi terkait konflik PBNU dan PKB ini. 

"Hari ini kami juga bertemu dengan seluruh Rois Syuriah PWNU se-Indonesia, dengan harapan membangun komunikasi dengan pengurus dewan syuro di wilayah masing-masing. Mendalami temuan informasi dari tim Panel bahwa adanya perubahan prinsipil di PKB kalau kita membandingkan dengan pertama kali berdirinya PKB pada tahun 1998," katanya. 

Menurutnya dari temuan informasi yang digali, jika PKB hari ini mengubah kewenangan dari dewan syuro partai. Ia juga sedikit menceritakan, jika dewan syuro di PKB merupakan pemegang supremasi kewenangan struktur partai. 

Baca juga: Potensi Federico Chiesa Bertahan di Juventus, Inter Milan Kans Curi Kesempatan di Musim Depan

"Di mana pada saat itu, dewan syuro merupakan pemegang supremasi kewenangan dalam struktur partai sebagaimana juga Syuriah di NU, itu memegang supremasi kewenangan," ungkapnya. 

Ia melanjutkan sejatinya PKB didirikan dan diciptakan oleh NU melalui PBNU, memang dibentuk dengan struktur yang mirip dengan NU. Ia menjelaskan jika di NU ada Syuriah, di PKB ada dewan syuro. 

"Dewan syuro di PKB itu khas, tidak bisa dibandingkan dengan partai-partai lain. Dewan syuro ini bukan seperti dewan penasihat kalau di partai lain, bukan juga dewan pertimbangan," imbuhnya. 

Bagi PBNU dewan syuro ini memiliki peran sentral di struktural partai. Namun karena adanya temuan dan informasi jika kewenangan dari dewan syuro di PKB saat ini berbeda. Maka dari itu PBNU mengutusnya untuk melakukan pendalaman. 

Baca juga: Pria di Jember Dibacok Begal saat Motornya Kehabisan BBM

"Dewan syuro ini perannya sangat sentral. Sekarang kami mendapatkan informasi, bahwa kedudukan dan kewenangan dewan syuro tidak lagi seperti dulu. Maka dari itu kami lakukan pendalaman, yang pada akhirnya akan ada kesimpulan dan rekomendasi sebagaimana yang diperintahkan oleh PBNU kepada kami," jelasnya. 

Pertemuan seluruh Rois Syuriah PWNU se Indonesia ini digelar di Ponpes Tebuireng Jombang secara tertutup, di lantai tiga gedung KH M Yusuf Hasyim. 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Anggit Puji Widodo/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved