Singapore Botanic Gardens Kunjungi Kebun Raya Purwodadi, Tingkatkan Kerjasama di Bidang Botani

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PURWODADI - Kunjungan Singapore Botanic Gardens ke Kebun Raya Purwodadi merupakan langkah penting dalam meningkatkan kerjasama dan pertukaran pengetahuan di bidang botani dan konservasi tumbuhan. Singapore Botanic Gardens dikenal sebagai salah satu kebun raya terkemuka di dunia yang memiliki koleksi tanaman yang sangat beragam.

Dalam kegiatan konservasi keragaman genetik serta pelestarian spesies langka dan terancam punah merupakan peran Kebun Raya Purwodadi. Hal Ini dapat mencakup pemeliharaan, perbanyakan, serta penelitian tentang spesies-spesies tersebut.

Selain itu, Kebun Raya Purwodadi juga merupakan salah satu lembaga konservasi yang berperan dalam pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia. Dalam konteks Red List IUCN (International Union for Conservation of Nature), kebun raya ini berusaha untuk menjaga dan memelihara spesies-spesies yang terancam punah, termasuk tumbuhan endemik yang terdaftar dalam kategori terancam.

“Kunjungan dari pihak Plant Resource Centre, Singapore Botanic Garden, Singapore sebagai bentuk bertukar informasi tentang kekayaan hayati endemik Indonesia, perbanyakan dan penyimpanan specimen hidup Red List IUCN yang ada Kebun Raya Purwodadi, dan perpustakaan herbarium sebagai sumber sebagai sarana identifikasi terhadap jenis baru tumbuh- tumbuhan, dan perpustakaan herbarium yang berfungsi sebagai pembaharuan atau melengkapi database keanekaragaman tumbuhan suatu kawasan tertentu,”Imbuh East Deputy of Horticulture Botanical Garden Indonesia – Hadhiyyah N Cahyono.

Ketertarikan kunjungan dari Singapore Notanic Garden ke Kebun Raya Purwodadi ini salah satunya tentang karakteristik mikroklimat di Kebun Raya Purwodadi yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan struktur kebun, jenis vegetasi, dan kondisi lingkungan sekitar. Beberapa aspek yang menjadi karakteristik mikroklimat di Kebun Raya Purwodadi, yaitu: (1) Variasi suhu, terutama yang besar seperti pohon, dapat menciptakan perbedaan suhu yang signifikan antara area yang tertutup dan terbuka. Wilayah yang lebih teduh dapat memiliki suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan area yang terkena sinar matahari langsung. (2) Kelembaban, tingkat kelembaban Kebun raya dengan banyak vegetasi akan memiliki kelembaban yang lebih tinggi, terutama di area yang banyak terdapat air, seperti kolam atau sungai kecil. Kelembaban ini penting untuk mendukung berbagai spesies tumbuhan, terutama tanaman tropis dan epifit. (3) Interaksi vegetasi, komposisi dan struktur vegetasi yaitu jenis tanaman yang berbeda dan cara mereka tumbuh (misalnya, tinggi, tajuk lebar) menyebabkan variasi dalam cahaya yang dapat mencapai tanah, mempengaruhi pertumbuhan tanaman di bawah naungan serta keanekaragaman hayati di bawah naungan.

Dennis dari Plant Resource Centre, Singapore Botanic Garden, Singapore menyampaikan Kebun Raya Purwodadi memiliki karakteristik micro climate yang cukup spesifik yaitu dataran rendah kering dimana kekayaan hayati didominasi tumbuhan-tumbuhan berkayu dan meranggas, yang kemungkinan sulit ditemukan di kebun raya yang lain.” 

Mikroklimat di Kebun Raya Purwodadi berperan penting dalam mendukung keanekaragaman hayati dan spesies tanaman yang ada. Pahami karakteristik mikroklimat akan membantu penelitian dan konservasi tanaman, sehingga dapat memberikan wawasan bagi Dennis dan timnya di Singapore Botanic Garden tentang strategi yang dapat diterapkan untuk mendukung pelestarian dan pengelolaan tanaman. Kunjungan ini juga dapat membuka kesempatan untuk kolaborasi dalam penelitian terkait mikroklimat dan dampaknya terhadap tanaman. Semoga kedepannya bisa bekerja sama antar botanical garden dunia untuk kepentingan konservasi tumbuhan yang terancam keberadaannya menurut red list IUCN. (*)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)