Terjunkan Tim ke SD Al Abror, Dinkes Situbondo Pastikan Bukan Cacar Monyet

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Situbondo - Dinas Kesehatan Situbondo menerjunkan tim ke SD Al Abror, yang diduga puluhan siswanya terjangkit cacar monyet (monkeypox). 

Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Situbondo, dr Sandi Hendrayono, membantah kalau penyakit yang menjangkiti puluhaan siswa itu diduga penyakit cacar monyet.

"Itu bukan cacar monyet, penyakit cacar biasa," ujarnya, Rabu (11/10/2024).

Menurut dr Sandi, pihaknya telah menurunkan tim ke sekolah itu dan memastikan itu bukan cacar monyet.

Baca juga: BREAKING NEWS: Puluhan Siswa SD di Situbondo Terjangkit Cacar Monyet

"Kita melakukan penyelidikan epenopologi untuk memastikan apa yang terjadi di sekoah itu," katanya.

Melihat gejala yang dialami para siswa, Sandi menjelaskan secara klinis sudah tampak bukan penyakit cacar monyet.

"Kalau cacar monyet bukan seperti itu gejala klinisnya," tukasnya.

Sandi menjelaskan gejala awal penyakit itu seperti disundut rokok, panas, dan kondisi tubuhnya lemas.

Untuk itu, kata Sandi, pihaknya berharap agar menjaga kebersihan, karena ini memang penyakit menular dan agar yang terjangkit penyakit itu diisolasi serta yang sakit tidak masuk sekolah sampai betul sembuh.

"Jika ada gelaja apapun segera menghubungi petugas kesehatan yang ada di wilayah agar bisa dipantau," kata Sandi.

Setelah mendapatkan data, maka pihak Dinkes akan melakukan upaya intervensi dengan memberikan obat-obatan sesuai gejala yang dialaminya.

"Misalnya panas, kita beri obat panas dan obat antibiotik dan vitamin," jelasnya.

Cepat menyebarnya penyakit itu, kata Sandi, karena disebabkan virus, namun selain itu dikarenakan faktor ketahanan tubuhnya yang kurang stabil.

"Banyak sekolah yang siswanya terjangkit cacar dan tidak meluas, karena ketahanan anak memang berbeda," bebernya.

Sebelumnya, sekitar 20 siswa SD Al Abror Situbondo diduga terpapar cacar monyet. Bahkan  Kepala sekolah SD Al Abror Situbondo, Sandy Arief Oriana membenarkan siswanya banyak yang terjangkit monkeypox.

Menurutnya baru mengetahui penyakit yang menjangkiti siswanya itu sejak satu minggu yang lalu

"Baru diketahui satu Minggu yang lalu, saat beberapa wali murid memeriksakan putranya ke salah satu dokter anak, baru diketahui jika terjangkit," ujar Sandy Arief, Rabu (11/9/2024).

(Izi Hartono/TribunJatimTimur.com)