Mendominasi di Sepanjang Laga Hingga Lepas 16 Tembakan, Inter Milan Justru Hampir Kalah dari Monza

Namun, penyelesaian akhir yang kurang mumpuni dari Lautaro Martinez dkk. membuat lima tembakan yang tercipta di babak pertama terbuang sia-sia.

Tidak ada satu pun shots on target yang berhasil dilancarkan oleh Inter Milan ke gawang Monza.

Hingga peluit tanda turun minum berbunyi, skor sama kuat tanpa gol pun tetap bertahan.

Di babak kedua, Inter Milan masih tidak kunjung mampu membuat publik tuan rumah terhenyak dengan gol pertama mereka.

Untuk memberi energi baru di lapangan, Simone Inzaghi pun melakukan pergantian pemain dengan menarik tiga pemain sekaligus.

Lautaro Martinez, Henrikh Mkhitaryan, dan Matteo Darmian ditarik keluar pada menit ke-56.

Inzaghi memasukkan Mehdi Taremi, Piotr Zielinski, dan Denzel Dumfries untuk menambah daya gedor Inter Milan.

Namun, masuknya tiga pemain pengganti tersebut tidak mampu memberikan dampak instan untuk Inter Milan.

Alhasil, Inzaghi mengambil langkah menyerang habis-habisan dengan memasukkan dua penyerang lainnya, yaitu Marko Arnautovic dan Joaquin Correa, pada menit ke-74.

Arnautovic menggantikan Marcus Thuram sementara Correa menggantikan Kristjan Asllani.

Dengan masuknya Correa dan Arnautovic, Inter Milan diharapkan bisa mengoyak jala gawang Monza di sisa waktu yang ada.

Akan tetapi, bukannya mencetak gol, gawang I Nerazzurri malah harus kebobolan lebih dulu pada menit ke-81.

Pemain pengganti Monza, Dany Mota, menjadi aktor utama dalam terciptanya gol tuan rumah ke gawang tim tamu.

Menerima umpan silang akurat dari Armando Izzo, Mota melompat dengan tinggi dan melepaskan sundulan ke pojok kanan atas gawang Inter Milan.

Kiper Inter Milan, Yann Sommer, pun hanya mampu terpaku melihat gawangnya jebol hanya sembilan menit sebelum waktu normal berakhir.