Berita Surabaya
Termasuk Desa Wisata Adat Kemiren, Jatim Raih Penghargaan Terbanyak di ADWI 2024
Total ada tiga desa wisata Jatim yang menyabet gelar di ADWI Jatim 2024.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan terbanyak pada saat malam penganugeraahan ADWI yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata.
Total ada tiga desa wisata Jatim yang menyabet gelar di ADWI Jatim 2024. Ketiga desa tersebut adalah Desa Wisata Gunungsari dari Kabupaten Madiun sebagai Juara 1 Desa Digital, Desa Wisata Dewi Anom dari Kabupaten Malang sebagai Juara 2 Desa Wisata Maju, dan Desa Wisata Adat Osing Kemiren Kabupaten Banyuwangi sebagai Juara 2 Kategori Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Sebelumnya, ketiga Desa Wisata tersebut berhasil menyisihkan 6.016 desa yang kemudian diseleksi menjadi 25 Desa Wisata terbaik dari seluruh Indonesia.
Atas penghargaan ini, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya atas dedikasi dan keseriusan seluruh pihak dalam mengembangkan sektor pariwisata di Jawa Timur.
Menurutnya, tiga penghargaan ini menjadi penanda bahwa Jawa Timur memiliki potensi pariwisata yang unggul dan tidak kalah dari provinsi lainnya.
“Alhamdulillah, Desa Wisata kita kembali meraih penghargaan dari ADWI. Ini tandanya, desa wisata kita semakin maju dengan keunggulan pariwisata. Dengan sekitar 1.391 jumlah destinasi wisata dan 630 desa wisata di Jawa Timur, kita tidak kalah dengan daerah lainnya,” ucapnya.
Baca juga: Mantan Sekda Ditahan Polda Jatim, Pemkab Jember Beri Pendampingan Hukum
Ia melanjutkan, penghargaan yang diterima ini juga merupakan bentuk amanah sekaligus kesempatan yang diberikan oleh pemerintah pusat bagi Jawa Timur untuk melakukan promosi seluas-luasnya baik di level domestik maupun mancanegara.
Oleh sebab itu, dukungan dari pemerintah provinsi juga diharapkan bisa hadir guna memaksimalkan potensi yang dimiliki tiga desa wisata tersebut.
"Insya Allah pada 2025 mendatang, melalui Disbudpar akan dilakukan Empowerment and Resilience, berupa pelatihan/bimtek/promotion engagement dan bantuan sarana sesuai dengan hasil kurasi dan kebutuhan desa," terang Adhy Karyono.
Tidak hanya dukungan dari pemerintah, Adhy Karyono juga mengajak seluruh elemen, baik swasta hingga masyarakat untuk turut serta dalam berbagai upaya guna memajukan pariwisata di Jawa Timur.
"Utamanya dengan pemanfaatan digitalisasi. Saat ini, promosi bisa dilakukan seluas mungkin secara digital. Mulai dari level pusat hingga yang ada di desa harus bisa melek teknologi dan promosi digitalnya," ucap Pj Gubernur Jatim.
"Kita juga bisa libatkan Gen Z yang mana healing merupakan salah satu kebutuhan Lifestyle mereka," pungkasnya.
Sehari sebelumnya, pada malam Apresiasi Warisan Budaya Indonesia (AWBI) Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan 13 (tiga belas) penetapan Warisan Budaya Tak benda Indonesia (WBTbI).
Tiga belas warisan budaya tak benda itu adalah Bahasa Madura dari Provinsi Jawa Timur), Kerupuk Abang Ijo dari Bojonegoro, Ampo dari Tuban, Pudak dari Gresik, Dhurung Bawean dari Gresik, Krecek Bung dari Lumajang, dan Jaranan Jur Ngasinan dari Blitar.
Baca juga: 2 Pimpinan Tinggi Pratama Kemenkumham Jatim Promosi ke Unit Pusat Kementerian Hukum
Berikutnya juga Tari Remo Boletan dari Jombang, Penanggalan Tengger dari Pasuruan, Roma Tabing Tongkok dari Situbondo, Baritan dari Trenggalek, Bersih Dam Bagong dari Trenggalek, dan terakhir Kupatan Durenan dari Trenggalek.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen bahwa upaya pelestarian budaya terus ditingkatkan melalui berbagai macam program, termasuk diantaranya mendaftarkan warisan budaya Jawa Timur ke tingkat Nasional.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur menyampaikan syukurnya. Dan pihaknya mengajak masyarakat untuk bersama-sama merawat kebudayaan Jawa Timur.
“Alhamdulilah tahun ini Pemprov Jatim mendapatkan 13 penetapan Warisan Budaya Tak benda Indonesia (WBTbI), penetapan ini langsung diberikan oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, semoga kedepan dapat bermanfaat bagi kita semua” kata Evy.
Pada malam Apresiasi Warisan Budaya Indonesia tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga mengisi pameran Akasa dengan materi Penanggalan Tengger yang langsung dipandu oleh tokoh adat Tengger dari Pasuruan.
Baca juga: Berkomitmen Cetak Lulusan Berkualitas, SMK Telkom Malang Kerja Sama dengan Markle Inovasi Teknologi
Sebagaimana diketahui, mayoritas masyarakat tengger mendiami kawasan Gunung Bromo, di antaranya ada di Probolinggo, Pasuruan, Malang dan Lumajang.
Selain penanggalan Tengger, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga menampilkan Tari Remo Boletan dari Kabupaten Jombang, memamerkan kuliner berupa kerupuk Abang Ijo dari Kabupaten Bojonegoro, Pudak dari Kabupaten Gresik, Krecek Bung dari Kabupaten Lumajang, dan Ampo dari Tuban.
Penetapan WBTbI merupakan bentuk pengakuan atas objek kebudayaan yang ada di nusantara, ke depannya diharapkan penetapan ini dapat menjadi modal untuk pelestarian warisan budaya baik benda maupun takbenda.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Fatimatuz Zahro/TribunJatimTimur.com)
Peduli Wong Cilik, PDI Perjuangan Jatim Rutinkan Aksi Jumat Berkah |
![]() |
---|
500 Trader Dapat Modal Rp 70 Juta, Setra Capital Program Resmi Diluncurkan di Surabaya |
![]() |
---|
SPS Corporate Rayakan 30 Tahun, Tegaskan Daya Tahan Industri Nasional dan Perluas Diplomasi Ekonomi |
![]() |
---|
Telkomsel Serahkan Hadiah Mobil pada Momen Hari Pelanggan Nasional di Surabaya |
![]() |
---|
Lagi, SMKN 2 Surabaya Juara di Piala by.U 2025 Surabaya Series |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.