Berita Probolinggo

Krisis Air Bersih di Gili Ketapang, BPBD Suplai Puluhan Ribu Liter Air ke Warga

Warga Pulau Gili Ketapang mengalami krisis air bersih setelah pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang mengalirkan air bersih terputus.

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur/Ahsan Faradisi
Warga Pulau Gili Ketapang saat menyambut kedatangan air bersih dari BPBD Kabupaten Probolinggo. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Probolinggo - Pengiriman air bersih ke Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo terus berdatangan. Kali ini, sebanyak 24 ribu liter air bersih dikirim Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Baca juga: Segera Disahkan, Ini Besaran RAPBD Lumajang 2025

Warga Pulau Gili Ketapang mengalami krisis air bersih setelah pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang mengalirkan air bersih terputus setelah tersangkut jangkar kapal besar pada Kamis (7/11/2024) lalu.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo Moch. Zubaidulloh mengatakan, usai pipa PDAM putus, warga Pulau Gili Ketapanh di pekan pertama masih mampu membeli air kemasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: PROFIL Ipuk Fiestiandani, Bupati Banyuwangi yang Kembali Unggul dalam Pilkada 2024

"Selepas itu, warga sudah tidak bisa menyuplai air secara mandiri, sehingga pengiriman air bersih dilakukan. Bantuan air bersih juga tidak hanya dari BPBD, tapi juga berbagai pihak," kata Zubaidulloh, Minggu (1/12/2024).

Dalam pengiriman air bersih kali ini, juga melibatkan TNI Angkatan Laut yang mengirimnya secara bertahap menggunakan kapal. Sementara untuk kekurangan air bersih, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat.

"Untuk kekurangannya, nanti akan berkoordinasi dengan kepala desa yang nantinya bisa dikirim lagi. Apalagi perbaikan masih belum pasti, karena terkendala cuaca dan lain-lainnya," ungkapnya.

Baca juga: PROFIL Mujiono, Calon Wakil Bupati Banyuwangi yang Merupakan Birokrat Berpengalaman

Sementara Kepala Desa Pulau Gili Ketapang, Monir mengatakan, selama pipa PDAM putus, aliran air bersih terhambat. Untuk masak dan minum warganya harus membeli air botol di toko.

"Sedangkan untuk mencuci ataupun mandi ada yang memanfaatkan sumur ada juga langsung ke laut. Alhamdulillah bantuan air bersih terus datang dan berharap tidak ada kejadian pipa PDAM putus lagi berikutnya. Sebab di tahun 2023 juga terjadi seperti sekarang," tutur Monir.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

 

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

 

(Ahsan Faradisi/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved