Liga Italia
Meski Inter Milan Menang Atas Parma di Liga Italia 2024, Simone Inzaghi Ngaku Punya 1 Penyesalan
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi mengaku punya satu penyesalan meski timnya menang atas Parma di Liga Italia 2024.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi mengaku punya satu penyesalan meski timnya menang atas Parma di Liga Italia 2024.
Sepeti yang diketahui, telah berlangsung pertandingan Inter Milan kontra Parma pada pekan ke-15 Liga Italia 2024.
Pertandingan ini digelar di Giuseppe Meazza, Jumat (6/12/2024) waktu setempat atau Sabtu (7/12/2024) dini hari WIB.
Pertandingan ini berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan Nerazzurri.
Baca juga: Tekuk Parma dengan Skor 3-1, Inter Milan Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan di Liga Italia
Baca juga: Jadwal Padat Menanti Inter Milan pada Awal Tahun 2025, Ada 15 Pertandingan dalam 2 Bulan
Nerazzurri merasa perlu meraih kemenangan setelah pertandingan mereka melawan Fiorentina akhir pekan lalu ditunda.
Penundaan itu membuat mereka harus mengejar ketertinggalan.
Namun, Inter Milan bereaksi dengan baik melawan Parma malam ini.
Parma bukanlah lawan yang mudah bagi Inter Milan.
Parma telah mengalahkan tim seperti AC Milan dan Lazio di Serie A musim ini, dan bermain imbang melawan Fiorentina dan Juventus.
Namun, gol-gol dari pemain seperti Federico Dimarco, Nicolo Barella, dan Marcus Thuram sudah cukup untuk membawa Inter Milan menang atas Parma yang baru promosi.
Gol bunuh diri Matteo Darmian di menit-menit akhir membuat Inter Milan tidak bisa lagi mencetak gol tanpa kebobolan.
Namun secara keseluruhan, Nerazzurri mendapatkan hasil yang mereka harapkan.
"Gol-gol yang kami cetak adalah gol-gol yang hebat," kata pelatih Inter Inzaghi setelah pertandingan kepada penyiar Italia DAZN, melalui FCInterNews.
Ia juga mengatakan bahwa kapten Inter Lautaro Martinez "harus terus melaju seperti yang telah ia lakukan" meskipun pemain Argentina itu gagal mencetak gol malam ini.
"Pada menit kesembilan puluh ia kembali sebagai kapten," kata Simone Inzaghi.
Sementara itu, Simone Inzaghi mengaku punya satu penyesalan, yakni saat terciptanya gol bunuh diri Matteo Darmian.
"Satu-satunya penyesalan bagi kami adalah kebobolan gol," kata pelatih Inter Milan.
"Karena tim tidak pantas menerima kekalahan berdasarkan penampilan dan bagaimana mereka bersatu di lapangan."
Namun, Simone Inzaghi tidak menyalahkan Matteo Darmian atas gol bunuh diri tersebut.
"Ia marah," kata sang pelatih.
"Ia seorang profesional."
"Namun kesalahan yang menyebabkannya dimulai lebih awal dari dirinya," sang pelatih Inter membantah.
"Matteo mungkin pemain yang paling tidak bersalah atas hal itu."
Sementara itu, Inzaghi menggambarkan pencetak gol Nicolo Barella sebagai "luar biasa."
"Ia menjalani musim yang hebat," pelatih Nerazzurri itu memuji Barella.
"Musim lalu adalah musim terbaiknya sejak saya menjadi pelatih, meskipun ia mencetak dan memberikan assist lebih sedikit dari sebelumnya."
Mengenai Joaquin Correa yang tiba-tiba tampil bagus, Inzaghi mengatakan bahwa "Bagi saya, pemain yang kita semua kenal sudah kembali."
"Ia memiliki banyak pesaing dalam serangan," kata pelatih Inter itu. "Taremi dan Arna sama-sama pantas masuk, tetapi saya ingin membiarkan Lautaro bermain agar ia dapat mencetak gol."
“Correa harus terus melaju seperti yang telah dilakukannya,”
Jalannya pertandingan
Laga baru berjalan enam menit ketika Inter Milan menciptakan peluang pertama lewat tembakan jarak jauh Hakan Calhanoglu.
Namun, upaya dari bintang timnas Turki itu mengirim bola melintas tipis di atas mistar.
Tiga menit berselang, wasit menunjuk titik putih setelah Lautaro Martinez dilanggar.
Hanya saja, sang pengadil lapangan segera mengubah keputusannya usai mengecek VAR.
Denzel Dumfries nyaris membuka keunggulan bagi Inter pada menit ke-19 andai tembakannya tidak menghantam tiang.
Cuma semenit kemudian, Martinez mengggetarkan gawang Parma dengan memaksimalkan umpan Marcus Thuram.
Dasar apes, gol tersebut dianulir karena Thuram berada dalam posisi offside sebelum mengirim assist.
Upaya Inter lagi-lagi menemui kegagalan setelah tendangan Dimarco di area penalti dimentahkan Suzuki.
Masuk menit ke-29, Parma gantian menebar teror via tembakan Cancellieri dari sudut kotak penalti.
Akan tetapi, gol urung terjadi karena bola ditepis kiper Yan Sommer.
Akhirnya Inter Milan yang membuka keunggulan saat laga berjalan 40 menit.
Gol pertama tuan rumah lahir lewat lesakkan Federico Dimarco usai melakukan akselerasi di kotak penalti.
Skor 1-0 terjaga sampai babak pertama selesai.
Gempuran Inter Milan berlanjut selepas rehat.
Hasilnya, menit ke-53, Barella menggandakan keunggulan Inter Milan.
Dia mengelabui satu bek Parma di kotak penalti sebelum melepaskan tembakan ke tiang jauh.
Thuram turut memeriahkan parade gol Inter pada menit ke-66.
Striker bernomor punggung 9 itu membuat Inter unggul 3-0 usai mensontek umpan sundulan Yan Bisseck yang mengarah ke tiang jauh.
Martinez hampir mencetak gol keduanya pada menit ke-73 ketika mendapat momen satu lawan satu dengan kiper musuh.
Si bomber Argentina mengarahkan bola ke tiang jauh, tapi malah melenceng ke sisi gawang.
Sementara Inter Milan memimpin 3-0, Parma memangkas selisih skor pada menit ke-81.
Parma memecah kebuntuan berkat gol bunuh diri Mateo Darmian yang salah melakukan antisipasi.
Pemain asal Italia itu berniat menghalau tendangan Dennis Man, tapi malah membuat bola masuk ke gawang sendiri.
Pasca-gol Parma, Inter Milan kehilangan peluang untuk balas nyekor pada menit ke-86 setelah wasit wasit batal memberikan penalti.
Hasil pantauan VAR menunjukkan bahwa kontak yang dilakukan Hainaut kepada Martinez bukan sebuah pelanggaran.
Tak ada gol tambahan hingga akhir pertandingan dan tiga poin menjadi milik Inter Milan.
Inter Milan 3-1 Parma (Federico Dimarco 40', Nicolo Barella 53', Marcus Thuram 66'; Mateo Darmian 81'-bd)
Inter Milan: 1- Yan Sommer, 6-Stevan de Vrij, 32-Feseeico Dimarco, 2-Denzel Dumfries, 95-Alesandro Bastoni, 31-Yan Bisseck, 22-Henrikh Mkhitaryan, 20-Hakan Calhanoglu, 23-Nicolo Barella, 9-Marcus Thuram, 10-Lautaro Martinez
Pelatih: Simone Inzaghi
Parma: 31-Zion Suzuki, 14-Emanuele Valeri, 15-Enrico Delprato, 4-Boton Balogh, 19-Simon Sohm, 20-Antoine Hainaut, 16-Mandela Keita, 98-Dennis Man, 28-Valentin Mihaila, 22-Matteo Cancellieri, 13-Ange Yoan Bonny
Pelatih: Fabio Pecchia
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Potensi Transfer Kejutan Chelsea Musim Depan, Bintang Andalan Juventus Jadi Targetnya |
![]() |
---|
Kapten Inter Milan Catat Sejarah Usai Nyekor saat Kontra Cagliari, Runner Up Ballon d'Or Lewat |
![]() |
---|
Cetak Gol saat Lawan Cagliari, Pemain Masa Depan Inter Milan Dapat Peringatan dari Cristian Chivu |
![]() |
---|
RATING Pemain Inter Milan pada Laga Lawan Cagliari, 3 Pilar Nerazzurri Dapat Nilai 8 |
![]() |
---|
Update Rencana Skuad Inter Milan, Lini Belakang Dirombak, 2 Pemain Bakal Perpanjang Kontrak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.