Berita Bondowoso

Meski Menurun Jumlah Pengangguran di Bondowoso Capai 17 Ribuan

Jumlah pengangguran di Bondowoso tahun 2024 ini mencapai 17.265 orang dengan tingkat pengangguran terbuka mencapai 3,63 persen.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Sinca Ari Pangistu
Kepala Bidang Tenaga Kerja, DPMPTS dan Naker Bondowoso, Jamila Fitriyastuti 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO - Jumlah pengangguran di Bondowoso tahun 2024 ini mencapai 17.265 orang dengan tingkat pengangguran terbuka mencapai 3,63 persen.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTS dan Naker) Bondowoso merunut data itu dari Badan Pusat Statistik.

Menurut Kepala Bidang Tenaga Kerja, DPMPTS dan Naker Bondowoso, Jamila Fitriyastuti, jumlah ini sebenarnya menurun dibanding tahun 2023. Tercatat jumlah pengangguan 19 ribuan, dengan angka pengguran terbuka sebesar 4,15 persen.

Meski sebenarnya terjadi penurunan, namun memang jika melihat jumlah penduduk di Bondowoso masih masuk kategori tinggi. Tapi, jika dibanding kabupaten/kota lain, angka ini diklaimnya rendah.

"Kalau secara jumlah kalau dibanding kabupaten/kota lain termasuk kecil. Kalau untuk Bondowoso termasuk tinggi," jelasnya pada Jumat (13/12/2024).

Ia menjelaskan, para pengangguran ini rentan usianya 15-64 tahun. Menurutnya rentan usia ini sudah sesuai penduduk kerja sebagaimana di Bada Pusat Statistik.  Tertinggi pengangguran ini merupakan penduduk usia produktif, yakni usia 19 tahun ke atas.

"Sekitar lulusan SMA, 18 atau 19 tahun ke atas. Untuk saat ini 15-19 rata-rata masih pengangguran," jelasnya.

Baca juga: Menyamar Jadi Petugas PLN, 2 Laki-laki Diduga  Gendam Lansia di Bondowoso

Masih tingginya jumlah pengangguran ini, kata wanita akrab disapa Jamila, diperkirakan karena tuntutan dari dunia kerja sekarang itu kualifikasinya sekarang bermacam-macam. Seperti, meminta yang berpengalam, dan kompetensi khusus.

Sementara di jabatan yang tidak terlalu tinggi masih mudah dimasuki oleh para pencari kerja Bondowoso. Namun, untuk jabatan yang memerlukan skill khusus agak sulit untuk para pencari kerja Bondowoso.Karena itulah, pihaknya gencar menggelar pelatihan, pemagangan, penempatan tenaga kerja, Job Fair, dan meningkatkan kerjasama dengan perusahaan.

Termasuk juga meminta setiap investor agar penyerapan tenaga kerja minimal sekitar 70 persen adalah warga lokal.

"Pelatihan kerja sasarannya pencari kerja dan pengangguran. Kita utamakan dulu pada yang fresh graduate, atau usia produktif 19-45 tahun," urainya.

Namun, jika ada pencari kerja yang usianya di atas itu tetap diterima selama lulus tes. Adapun pelatihan yang diberikan, di antaranya pelatihan menjahit, pembuatan kue dan roti, pelatihan TIK, las, otomotif, barista, design grafis, hidroponik, serta administrasi perkantoran.

"Tapi dalam mengurangi jumlah pengangguran tak hanya di OPD kita. Dengan OPD terkait juga," pungkasnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved