Wisata Heritage

Eksplore Gereja Tertua di Kawasan Kota Lama Surabaya, Berusia 214 Tahun

Kota Surabaya memiliki banyak bangunan bersejarah, salah satunya adalah Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria

Editor: Sri Wahyunik
TribunJatim.com/Nurika Anisa
Bangunan Gereja Kepanjen yang menjadi tertua di Surabaya 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SURABAYA - Kota Surabaya memiliki banyak bangunan bersejarah. Salah satunya adalah Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria. 

Berlokasi di Jalan Kepanjen, Kecamatan Bubutan, banyak warga yang menyebut gereja ini dengan nama Gereja Kepanjen.

Louisa Sharon Ghea Yulida selaku Katekis Paroki Gereja Perawan Santa Maria mengatakan, awalnya gereja ini berada di Komplek Kota Lama Surabaya.

Tepatnya berdiri di Roomsche Kerkstraat atau sekarang di Jalan Cendrawasih, setelah 78 tahun kemudian berpindah di Jalan Kepanjen pada tahun 1900.

Ia menyebut, berdasarkan buku baptis tahun 1810, sudah ada umat Katolik yang tercatat dibaptis pertama kali.

“Jadi sampai tahun ini gereja 214 tahun berdiri, dari pertama kali membaptis. Menjadi ikonik di Surabaya karena ini tertua di Surabaya,” ujarnya, Rabu (25/12/2024).

Tidah hanya di jaman Hindia-Belanda, di masa selanjutnya, Paroki Kelsapa menjadi saksi bisu pertempuran di Surabaya pada tahun 1945.

Ghea menyebut, gereja sempat terdampak pertempuran di Jembatan Merah Surabaya. Bahkan, gereja ini sempat terbakar. 

Meski mengalami renovasi dua kali, bentuk asli gereja ini disebut tidak berubah.

“Dulu seperti ini tapi ini sudah direnovasi dua kali. Tahun 1945 berdampak karena perjuangan kemerdekaan. Dulu terbakar dan tersisa tembok saja, yang sampai saat ini masih asli. Tetapi renovasi tidak menghilangkan ciri khas Eropa,” ujarnya.

Gereja ini memiliki gaya bangunan khas Neo Gothic, di mana tampilan ini bisa ditemukan pada bangunan-bangunan di Eropa khususnya Belanda.

Baca juga: Pj Sekda Banyuwangi Tinjau Kesiapsiagaan Pos Kesehatan dan Pos Pengamanan Nataru

Seluruh interior bangunan gereja ini termasuk tembok yang terbuat dari bata. Bahan dasarnya disebut datang langsung dari Eropa.

Ruangan dalam gereja ini terdiri dari ruang utama gereja, ruang doa di sisi kiri bangunan utama untuk berdoa serta kantor gereja.

“Di luar seperti menara, tetapi di dalam seperti kubah. Pintu masuk memiliki jendela kaca seperti bentuk matahari yang langsung menyinari altar. Sebagai ciri khas neo gothic,” ungkap Ghea.

Tak hanya tempat ibadat, keunikan dan sejarahnya menjadikan Gereja Kepanjen ditetapkan sebagai cagar budaya pada 1998.

Memasuki ruang utama gereja, maka akan disambut dengan ruang megah tembok bata dan dari pilar-pilar yang menjulang tinggi.

Ghea menyebut, berdirinya gereja tertua di Surabaya ini juga mengundang wisatawan. Terlebih saat dibukanya Wisata Kota Lama Surabaya.

Rute jalan-jalan menggunakan becak maupun motor melintasi depan gereja. Apalagi saat kapal pesiar yang datang ke Surabaya.

Baca juga: KALEIDOSKOP Persib Bandung di 2024: Juara Liga 1 Setelah 10 Tahun Puasa Hingga Mentas di Asia

Alhasil, tak sedikit wisatawan khususnya mancanegara yang berkunjung melihat keindahan arsitektur sekaligus salah satu bangunan sejarah di Kota Pahlawan.

“Dibukanya Kota Lama Surabaya menjadi jalan baru bagi gereja Kepanjen ini untuk menjadi destinasi wisata. Rata-Rata wisatawan yang datang dari Belanda maupun Perancis,” sebutnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved