Berita Bondowoso
DPKP Bondowoso Catat 25,63 Hektar Lahan Rusak Akibat Banjir. Kerugian Capai Ratusan Juta
Lebih dari 20 hektar lahan pertanian di Kabupaten Bondowoso rusak, terdampak banjir bandang beberapa waktu lalu
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bondowoso telah rampung melakukan pendataan sawah terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Tlogosari.
Data diterima TribunJatimTimur.com dari bidang penyuluhan dan bencana pertanian DPKP Bondowoso, tercatat ada total 25,63 hektar lahan yang rusak akibat banjir bandang di Kecamatan Tlogosari.
Secara terperinci yakni, di Desa Sulek, Dusun Klocoran ada 7,6 hektar lahan padi, 0,7 hektar lahan jagung, 1,7 hektar Durian, dan 0,15 hektar lahan Cabe.Kemudian di Desa Pakisan, Dusun Sukorjo ada 0,1 hektar lahan tomat.
Di Desa Jebung Kidul, Dusun Karang Tengah terdapat 10 hektar lahan padi, Dusun Dawuhan 1,5 hektar tomat, Dusun Karang Tenga ada 2,5 hektar lahan cabe, serta 0,5 hektar lahan semangka di Dusun Dawuhan.Ada juga di Desa Trotosari di Dusun Kraja 0,08 hektar lahan tomat.
Desa Jebung Lor, Dusun Krajan ada 0,5 hektar lahan padi, serta Desa Tlogosari, Dusun Gentong yang 0,3 hektar lahan padi.
Kepala DPKP Bondowoso, Hendri Widotono, mengatakan, bahwa merunut pada data tersebut maka memang komoditas terdampak paling besar adalah padi.
"Total kerugian mencapai Rp 374 juta," ujarnya pada TribunJatimTimur.com pada Jum'at (27/12/2024).
Menurutnya, tak hanya lahan pertanian saja. Ada juga kerusakan saluran air pertanian, hingga 1.315 m2. Saluran air ini berasal dari enam sumber air, yang mengaliri hampir 320 hektar lahan.
"Karena kerusakan ini jadi berpotensi mempengaruhi pertanian di ratusan hektar lahan," tuturnya.
Baca juga: Tiga Hari Traffic Light di Perempatan Alun-alun Situbondo Padam
Disinggung tentang asuransi lahan pertanian rusak, kata Hendri, data dari Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian bahwa sepanjang 2024 ini di Bondowoso hanya ada delapan desa yang melakukan pendaftaran Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) pada bulan April.
Dan daerah terdampak banjir di Kecamatan Tlogosari tak ada yang melakukan pendaftaran. Sehingga, tak bisa mendapatkan klaim asuransi.
Ia menerangkan, AUTP ini didaftarkan per musim tanam dengan harga hanya Rp 36 ribu per hektar. Karena Rp 144 ribu per hektar telah disubsidi oleh Kementerian Pertanian RI.
Dari AUTP ini, kata Hendri, nantinya jika lahan sawah pertanian itu terkena bencana alam. Maka akan mendapatkan klaim asuransi sebesar Rp 6 juta per hektar.
Baca juga: Terbaru, Istimewanya Jalur Pronojiwo - Candipuro Lumajang, Jalan Mulus seperti Berjalan di Langit
"Daftarnya Gapoktan, tapi nantiMenurutnya, selama ini pihaknya telah gencar melakukan gencar sosialisasi tentang AUTP ini. Hanya saja memang minat petani masih kurang.
"Sudah lama sosialisasi, sering," pungkasnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
Didampingi Kejaksaan Perhutani Bondowoso Gandeng 30 Petani Kelola 15 Hektare Hutan di Grujugan |
![]() |
---|
Resmi Diperpanjang 2 Tahun, 17 Mantan Kades di Bondowoso Dilantik Lagi |
![]() |
---|
Ditemukan 21 Kasus Terduga Campak di Bondowoso, Dinkes Fokus Imunisasi dan Pemeriksaan Gratis |
![]() |
---|
Rumah Kita Bondowoso, Tempat Anak Broken Home dan Korban Pergaulan Bebas Menemukan Keluarga Baru |
![]() |
---|
BPBD Bondowoso Terus Salurkan Air Bersih Meski Sudah Turun Hujan, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.