Rating Pemain Chelsea saat Ditekuk Fulham, 3 Pilar The Blues Dapat Nilai 4, Rekor Baru Tercipta

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Berikut rating pemain Chelsea saat dikalahkan Fulham. Tiga pemain The Blues mendapat nilai empat. Rekor baru tercipta.

Sebelumnya, telah berlangsung laga Chelsea kontra Fulham pada Boxing Day di Liga Inggris 2024 pekan ke-18.

Laga yang digelar di Stamford Bridge, Kamis (26/12/2024) malam WIB berkesudahan dengan skor 2-1 untuk kekalahan The Blues.

Chelsea sempat unggul terlebih dahulu melalui Cole Palmer di menit 16.

Baca juga: Chelsea Dikalahkan Tetangga Sesama London Barat, Gol Indah Cole Palmer Berujung Sia-sia

Baca juga: Pekerjaan Rumah Enzo Maresca di Chelsea pada 2025, Masalah Pertahanan Hingga Situasi Cole Palmer

Melalui gol tersebut, Cole Palmer turut mencetak rekor sebagai pencetak gol terbanyak yang dicetak dalam satu tahun kalender untuk Chelsea (26).

Dan pasukan Enzo Maresca memainkan sepak bola yang gemilang sepanjang babak tanpa menambah keunggulan mereka.

Gol Levi Colwill dianulir karena offside di awal babak kedua.

Hal ini memberi Fulham sedikit harapan saat mereka terus maju, saat Harry Wilson mencetak gol dengan sundulan jarak dekat untuk menyamakan kedudukan.

The Blues harus membayar harga karena menyia-nyiakan beberapa peluang emas saat pemain pengganti Rodrigo Muniz mengejutkan penonton tuan rumah dengan gol kemenangan di masa tambahan waktu untuk memberi Fulham kemenangan pertama mereka di kandang Chelsea sejak 1979.

Berikut rating skuad Chelsea di laga kontra Fulham, dilansir dari Express Sport.

Robert Sanchez (6)

Setelah melakukan beberapa penyelamatan cerdas di babak pertama, pemain Spanyol itu melakukan penyelamatan gemilang dengan menahan usaha Robinson di babak kedua.

Tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan gol tersebut, meskipun perannya dalam memberikan gol kedua terlihat jelas.

Malo Gusto (4)

Pemain Prancis itu tidak melakukan hal yang terlalu buruk, meskipun Fulham didorong untuk menyerang dari sisi kiri dengan banyaknya ruang yang diberikan kepada Robinson dan Iwobi, dan kurangnya agresivitas Gusto dalam menutup bola berkontribusi terhadap hal itu.