Museum Penataran Blitar

Melihat Koleksi Museum Penataran Blitar, Ada Prasasti Kinewu Era Kerajaan Mataram Kuno

Saat libur Natal dan Tahun Baru 2025, jumlah pengunjung di Museum Penataran bisa mencapai lebih 300 orang per hari.

Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Samsul Hadi
Koleksi benda cagar budaya di Museum Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Kamis (2/1/2025).  

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BLITAR - Pengunjung Museum Penataran di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, meningkat selama momen libur Natal dan Tahun Baru 2025.

Saat libur Natal dan Tahun Baru 2025, jumlah pengunjung di Museum Penataran bisa mencapai lebih 300 orang per hari.

Di hari biasa, jumlah pengunjung di Museum Penataran rata-rata hanya 50 orang per hari.

"Momen libur Natal dan Tahun Baru ini, jumlah pengunjung di museum meningkat banyak. Jumlah pengunjung bisa mencapai 300 orang per hari," kata Fahrudin (30), staf Museum Penataran, Kamis (2/1/2025).

Koleksi Museum Penataran tergolong lengkap yang menyimpan sejumlah benda cagar budaya mulai era Kerajaan Medang (Mataram Kuno), Kediri, Singasari, dan Majapahit.

Baca juga: Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Menjangkit Ternak, Disnak Jatim Masifkan Pengobatan dan Vaksinasi 

Lokasi Museum Penataran juga strategis berdekatan dengan kompleks Candi Penataran dan tempat wisata kolam renang Penataran.

Jumlah total koleksi di Museum Penataran ada sekitar 450 koleksi yang terdiri atas 426 koleksi arkeologika, 17 koleksi etnografika, 7 koleksi keramologika.

Koleksi arkeologika meliputi benda-benda berupa arca, prasasti, batu lingga yoni, batu artefak, dan batu relief.

Sedang koleksi etnografika meliputi benda-benda berupa peralatan kuno seperti alat transportasi cikar, alat gilingan tebu, alat bajak sawah, lesung, dan mata uang kuno.

Baca juga: Kawanan Pencuri Kuras Barang-Barang di SDN Sukoanyar Mojokerto, Bahkan Buku Pelajaran Hilang

Fahrudin menjelaskan, koleksi benda arkeologika di Museum Penataran tergolong lengkap dan unik.

Museum Penataran menyimpan benda cagar budaya berupa arca dan prasasti mulai era Kerajaan Medang atau Mataram Kuno hingga era Kerajaan Majapahit.

Koleksi peninggalan era Kerajaan Medang atau Mataram Kuno di Museum Penataran, yaitu, Prasasti Kinewu yang berangka tahun 829 Saka atau 907 Masehi di abad 10.

Bentuk Prasasti Kinewu di Mesum Penataran menyatu dengan arca Ganesha. Di bagian depan berbentuk arca Ganesha dan di bagian belakangnya Prasasti Kinewu.

Prasasti itu berisi soal pemberian anugerah kepada Desa Kinewu berupa pembebasan pajak.

Prasasti Kinewu dibuat di era Kerajaan Medang atau Mataram Kuno yang dipimpin Raja Dyah Balitung.

"Desa Kinewu ini sekarang antara Desa Jiwut atau Desa Kemloko di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar," ujarnya.

Baca juga: Jatah Pupuk Subsidi Bagi Petani di Lumajang Menurun Drastis Pada 2025 

Selain itu, di Museum Penataran juga terdapat koleksi arca Trimurti, yaitu, gabungan arca Dewa Siwa, Dewa Wisnu, dan Dewa Brahma.

Yang membuat spesial, kata Fahrudin, kondisi arca Trimurti masih utuh ketiga-tiganya.

Menurut Fahrudin, benda cagar budaya yang disimpan di Museum Penataran semuanya penemuan di wilayah Kabupaten Blitar.

Sebagian benda cagar budaya itu dulunya disimpan di Pendopo Ronggo Hadi Negoro Kabupaten Blitar.

Museum Penataran sendiri dibangun pada 1996 dan mulai dibuka untuk umum pada 1998.

Baca juga: Kasatreskrim dan Kasatsamapta Polres Probolinggo Kota Resmi Berganti

Dikatakannya, saat ini, pengunjung Museum Penataran lumayan ramai. Di hari aktif, pengunjung Museum Penataran banyak dari siswa sekolah.

Sedang di momen liburan, pengunjung Museum Penataran mayoritas dari rombongan keluarga.

"Seperti libur Natal dan Tahun Baru kemarin, jumlah pengunjungnya lumayan ramai. Rata-rata rombongan keluarga," katanya. 

(Samsul Hadi/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved