Berita Malang

Atap Kelas di SD Negeri 04 Lebakharjo Malang Ambruk

"Berdasarkan informasi dari warga, kejadian ini berlangsung sekira pukul 21.00 WIB," kata Sadono ketika dikonfirmasi, Minggu (5/1/2024).

Editor: Haorrahman
Istimewa
Kondisi kelas ambruk di SDN 4 Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, MALANG - Atap gedung Sekolah SD Negeri 4 Lebakharjo, Dusun/Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang runtuh. Akibatnya proses belajar mengajar sementara terganggu.

Baca juga: Miliki Banyak Petani Muda, Wamen Pertanian Apresiasi Akselerasi Program Pertanian Banyuwangi

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistis BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan peristiwa ini terjadi Sabtu (4/1/2025). Atap gedung sekolah runtuh karena curah hujan deras selama 2 hari berturut-turut.

"Berdasarkan informasi dari warga, kejadian ini berlangsung sekira pukul 21.00 WIB," kata Sadono ketika dikonfirmasi, Minggu (5/1/2024).

Akibatnya, Sadono menyebutkan ada tiga ruang kelas yang mengalami kerusakan. Yakni plafon serta konstruksi atap runtuh dengan lebar 8 meter dan panjang 30 meter.

Baca juga: Remaja Dibacok di Depan SMPN 5 Surabaya, Warga Jengah

"Petugas BPBD sudah mendatangi lokasi hari ini, perkiraan kerugiannya mencapai Rp 150 juta " jelasnya.

Secara terpisah, Ernadi Kepala Sekolah SDN 04 Lebakharjo menyampaikan peristiwa runtuhnya atap gedung sekolah sudah terjadi sejak 2 Januari 2025.

"Hujan berhari-hari ini mengakibatkan satu gedung yang terdiri tiga jelas ambruk. Awalnya plafonnya yang runtuh, sekarang atapnya runtuh semua," kata Ernadi.

Ia menyebutkan, gedung uang ambruk itu meliputi kelas 2, 3, dan 4. Pihaknya sudah melaporkan kejadian ini ke pihak desa, camat, maupun dinas pendidikan.

Baca juga: Begal Diduga Geng Motor Bikin Resah Warga Mojokerto 

"Kemarin sudah kami sampaikan juga ke Pak Bupati waktu Sambang Desa di Kecamatan Ampelgading," terangnya.

Dengan ini, Ernadi berharap kelas segera dilakukan renovasi atau pembenahan. Karena ini berdampak pada kegiatan belajar siswa.

"Untuk sementara anak-anak belajar di kelas yang lain, meskipun campur dan bergantian. Dan ini kami juga mencari alternatif lain, anak-anak untuk ditempatkan di balai dukuh terdekat," tukasnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

 

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

 

(Lu'lu'ul Isnainiyah/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved