Liga Italia
Jejak Karier Erick Thohir di Inter Milan, Tuai Sorotan Usai Angkat Pelatih dari Belanda
Berikut jejak karier Erick Thohir di Inter Milan. Sempat menuai sorotan usai mengangkat pelatih dari Belanda.
Antonio Candreva menjadi satu-satunya akuisisi selain perekrutan gratis Banega, sebelum Suning menggelontorkan 80 juta untuk Joao Mario dan Gabigol saat bursa transfer ditutup.
Usai mendapat tawaran akuisisi klub oleh raksasa Tiongkok Suning, Roberto Mancini di sini merasa seperti ditinggalkan Erick Thohir.
Meskipun Inter tidak mendominasi bursa transfer tahun itu, mereka berhasil mempertahankan semua komponen utamanya.
Hal ini secara otomatis menghadirkan peluang besar bagi Inter Milan untuk melampaui mereka dan memperoleh akses ke Liga Champions, tujuan yang dinyatakan Thohir sejak hari pertama.
Namun, tiba-tiba, Erick Thohir membuat keputusan yang mengejutkan publik Inter Milan, yakni memecat Roberto Mancini hanya dua minggu sebelum musim 2016 dimulai.
Hal ini terjadi saat Suning Group sebagai pemilik baru sedang membiasakan diri dengan klub dan Erick Thohir sebagai presiden masih memegang kendali penuh atas manajemen klub.
Erick Thohir lantas mendatangkan pelatih asal Belanda, Frank de Boer sebagai juru taktik baru Inter Milan.
Kala itu, Erick Thohir adalah penggemar berat Frank de Boer karena gaya sepak bola menyerang dan penggunaan pemain muda.
Keputusan ini menuai sorotan tajam, mengingat pergantian pelatih tersebut terbilang mendadak.
Selain itu, Frank de Boer juga belum punya pengalaman di Liga Italia.
Sorotan atas keputusan mendatangkan Frank de Boer semakin tajam imbas rangkaian hasil buruk yang dialami Inter Milan semasa kepelatihan Frank de Boer.
Frank de Boer lantas dipecat pada bulan November 2016.
Sejak pemecatan itu, keputusan terkait pelatih pengganti seolah beralih ke tangan Suning Group.
Keterlibatan Erick Thohir di jajaran direksi Inter Milan dengan cepat menurun.
Bahkan, Erick Thohir jarang terlihat di San Siro untuk mendukung Inter Milan.
Menjelang akhir jabatannya sebagai presiden Inter Milan, Erick Thohir tak lebih dari 'boneka' Suning.
Erick Thohir juga melakukan beberapa kesalahan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang presiden Inter Milan.
Sebagai permulaan, pada lebih dari satu kesempatan ia ketahuan tidur siang di tribun San Siro.
Lalu ada kesalahan besar ketika dalam sebuah wawancara surat kabar, Erick Thohir mengatakan bahwa ia mulai mengikuti Inter Milan sejak tahun-tahun 'Trio Belanda'.
Hal ini disinyalir mengacu pada Rudd Gullit, Marco Van Basten, dan Frank Rijkaard.
Padahal trio Belanda itu memperkuat rival Inter Milan, AC Milan.
Ia kemudian mengoreksi kesalahannya, dengan mengatakan bahwa ia bermaksud mengatakan 'trio Jerman'.
Trio Jerman itu merujuk pada Brehme, Matthaus, dan Klinsmann yang mengenakan seragam Inter Milan pada tahun 2019.
Erick Thohir lantas melepaskan seluruh kendalinya di Inter Milan pada tahun 2019.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Potensi Transfer Kejutan Chelsea Musim Depan, Bintang Andalan Juventus Jadi Targetnya |
![]() |
---|
Kapten Inter Milan Catat Sejarah Usai Nyekor saat Kontra Cagliari, Runner Up Ballon d'Or Lewat |
![]() |
---|
Cetak Gol saat Lawan Cagliari, Pemain Masa Depan Inter Milan Dapat Peringatan dari Cristian Chivu |
![]() |
---|
RATING Pemain Inter Milan pada Laga Lawan Cagliari, 3 Pilar Nerazzurri Dapat Nilai 8 |
![]() |
---|
Update Rencana Skuad Inter Milan, Lini Belakang Dirombak, 2 Pemain Bakal Perpanjang Kontrak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.