Pendaki Ilegal Gunung Semeru

Beredar Pendaki di Puncak Gunung Semeru Padahal Masih Ditutup, Begini Tanggapan TNBTS

sekelompok pendaki berhasil menapaki puncak Gunung Semeru, kendati gunung api tertinggi di Pulau Jawa tersebut masih ditutup

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com
Sebuah postingan di laman media sosial Instagram yang menunjukkan video sekelompok pendaki berhasil menapaki puncak Gunung Semeru kendati gunung api tertinggi di Pulau Jawa tersebut masih ditutup. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, LUMAJANG - Beredar postingan di laman media sosial Instagram menunjukkan video sekelompok pendaki berhasil menapaki puncak Gunung Semeru, kendati gunung api tertinggi di Pulau Jawa tersebut masih ditutup.

Postingan tersebut diunggah oleh akun Instagram @jejakpendaki baru baru ini.

"Gimana pendapatmu? Disaat jalur pendakian sedang ditutup, rombongan pendaki ini nekat sampai ke puncak Semeru. Diperkirakan mereka naik weekend kemarin tanggal 18 Januari 2025. Kabarnya mereka nekat mendaki Semeru lewat jalur ilegal," tulis caption pada postingan akun jejakpendaki.

Terpantau postingan tersebut viral dengan mendapat like sebanyak 16 ribu like, 1.062 komentar dan dibagikan sebanyak 589 kali.

Menanggapi hal tersebut, Pranata Humas Balai Besar TNBTS, Endrip Wahyutama belum dapat memastikan kebenaran dari postingan tersebut.

"Sampai saat ini kami terus melacak akun dan nomor HP (handphone) tersebut untuk meminta klarifikasi terkait kegiatan itu. Kami sudah mengirimkan pesan singkat dan menghubungi tapi belum ada tanggapan dari yang bersangkutan," ujar Endrip ketika dikonfirmasi, Kamis (23/1/2025).

Endrip memastikan pendakian Gunung Semeru masih ditutup hingga 8 Februari 2025. Penutupan sementara dilakukan untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan akibat cuaca ekstrem dan aktivitas vulkanik Gunung Semeru.

Baca juga: Plt Kades di Situbondo Pesta Sabu-sabu Bareng Dua Warga, Digerebek Polisi

Sementara itu, jalur pendakian resmi oleh TNBTS yakni melalui rute Ranupani, Senduro, Kabupaten Lumajang.

"Kami sangat menyayangkan dengan postingan tersebut di tengah kondisi pendakian tutup dan kondisi Semeru yang saat ini sangat berbahaya untuk melakukan pendakian ke puncak Semeru," jelas Endrip.


Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved