Berita Bondowoso

Ratusan Eks ODGJ di Bondowoso Dilatih Melukis dan Membuat Batik Ecoprint

Ratusan penyintas orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, diajari membuat berbagai keterampilan

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Moza Pendamping ODGJ Kabupaten Bondowoso
KETERAMPILAN EKS ODGJ - Sejumlah eks ODGJ memperlihatkan lukisan dan batik ecoprint usai pelatihan keterampilan di Pendapa Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, November 2024. Pelatihan keterampilan bagi eks ODGJ ini dilakukan bagian dari program Posyandu Jiwa. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO -  Ratusan penyintas orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, diajari membuat berbagai keterampilan.

Kegiatan ini merupakan salah satu program turunan dari Posyandu Jiwa, yang dibentuk setelah Kecamatan Curahdami ditunjuk sebagai proyek percontohan (pilot project) Desa Inklusi pada 2022 lalu.

Menurut Camat Curahdami, Saudia Yourdan Islami Taufik, berdasarkan data dari Puskesmas setempat ada sekitar 160an eks ODGJ di wilayahnya. Untuk itulah, pihaknya berupaya memberdayakan eks ODGJ ini agar tetap produktif di tengah stigma negatif masyarakat. 

Mereka diberi pelatihan kerajinan tangan. Seperti di antaranya pembuatan batik ecoprint, melukis, termasuk juga menari.

Menariknya, para pengajar di pelatihan ini adalah orang-orang ekspert di bidangnya, yang mau memberikan ilmunya pada eks ODGJ.

"Narasumbernya itu memang swadaya. Seperti Bu Mona Bordir, Mas Budi Amin pelukis terkenal itu," ujarnya.

Di setiap pelatihan, ada 50 orang eks ODGJ yang mengikuti pelatihan. Mereka dibaurkan dengan beberapa orang non eks ODGJ, seperti  warga disabilitas juga.

Pria akrab disapa Yourdan tersebut menambahkan, seluruh produk hasil buatan eks ODGJ ini kemudian dipamerkan dalam acara pagelaran jiwa pada Desember 2024 kemarin. Termasuk juga dipamerkan dalam acara Festival Maulid.

Baca juga: Bawa Rombongan Siswa TK, Mobil Pikap Tertimpa Pohon di Situbondo Sebabkan Enam Orang Terluka

Namun begitu, hadirnya pelatihan keterampilan di Posyandu Jiwa saat ini masih tersendat untuk dilanjutkan. Bahkan, sekarang produk-produk hasil karya eks ODGJ ini masih dicarikan pasarnya. 

Kini, pihaknya sedang berupaya menggandeng Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso.

"Agar kegiatan ini berkelanjutan. Tak hanya menghasilkan produk. Tapi butuh pasar juga," tuturnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Sosial, Perlindungan, Pemerdayaan Perempuan dan Anak, Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Anissatul Hamidah mengatakan, hadirnya Posyandu Jiwa ini didampingi oleh Yayasan Habalis Indonesia Madani Jember.

Dalam perjalanannya program ini juga berkolaborasi degan penguatan kapasitas (PPK) organisasi kemahasiswaan (Ormawa) Universitas Jember yang saat itu mendapatkan dukungan dari Kemenristek Dikti. Program ini cukup panjang, mulai dari FGD, kajian, asesmen satu per satu eks ODGJ atau pun ODGJ di desa tersebut.

"Kami pilih Kecamatan Curahdami ini karena memang beberapa pengaduan ODGJ dari Curahdami," ujarnya.

Ia menerangkan, pemberian keterampilan ini tak hanya sekadar untuk mendukung eks ODGJ mencari pendapatan.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved