Banjir Tulungagung
Genangan Air di Simpang Cuwiri Tulungagung Membuat Puluhan Sepeda Motor Mogok
Puluhan sepeda motor mogok saat berusaha melintas simpang empat Cuwiri, Tulungagung, akibat banjir melanda
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, TULUNGAGUNG - Puluhan sepeda motor mogok saat berusaha melintas simpang empat Cuwiri Dusun Boneng, Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (26/2/2025) malam.
Motor-motor itu sebelumnya berusaha melewati genangan air lebih dari 30 cm sepanjang 100 meter sisi utara simpang empat Cuwiri.
Mayoritas sepeda motor yang mogok adalah jenis matic dan bebek.
Sungai di tengah perkampungan meluap karena air kiriman dari arah pegunungan Wilis Tulungagung merendam puluhan rumah warga hingga membanjiri jalanan.
Sejumlah anak bersiaga di genangan air untuk membantu mendorong sepeda motor yang mogok.
Mereka juga mengarahkan mobil supaya berjalan pelan dan melewati lajur yang lebih tinggi.
Baca juga: Mendadak Muncul Lubang Menganga di Tengah Jalan di Tulungagung, Kedalaman 7 Meter
Lokasi jalan yang tergenang ini ada di jalur utama penghubung Kecamatan Kauman dan Kecamatan Karangrejo.
Menurut salah satu warga, Juwari, sebelumnya turun hujan yang tidak terlalu deras sekitar pukul 16.00 WIB.
Namun diperkirakan kawasan lereng Gunung Wilis di bagian barat hujan sangat lebat.
“Jadi ini sebenarnya air kiriman dari atas. Kalau di sini hujannya tidak terlalu deras,” ujarnya.
Juwari salah satu warga yang rumahnya kemasukan air.
Menurutnya, kondisi ini sudah terjadi lebih dari 5 tahun lalu.
Penyebabnya, Sungai Song atau dikenal warga Sungai Talapan tidak permukaannya terlalu tinggi karena air dari arah atas.
Sungai ini mengalir ke arah timur dan masuk ke Sungai Ngrowo yang menjadi saluran anti banjir.
Baca juga: Inter Milan Patut Hati-hati, Feyenoord Bakal Rasa Prime Man United Usai Tunjuk Legenda jadi Pelatih
Sungai Ngrowo bisa membuang air berlebih ke arah utara masuk Sungai Brantas, atau ke selatan ke Teluk Popoh.
Karena volume Sungai Talapan yang terlalu tinggi, air masuk ke permukiman warga yang lebih rencah.
“Posisi lokasi ini lebih rendah dari Sungai Talapan. Asal sungainya surut, airnya juga hilang,” jelas Juwari saat berbincang di lokasi Jalan Cuwiri yang banjir.
Warga sebenarnya berharap ada solusi permanen agar banjir di sisi utara simpang Cuwiri dan permukiman di sekitarnya bisa teratasi.
Sebab meski daerah ini tidak hujan, namun jika ada kiriman debit air yang tinggi maka air akan masuk perkampungan.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(David Yohanes/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.