Berita Pasuruan
Dewan Kritik Retribusi Pasar Terlalu Sedikit, Pertimbangkan Pengelolaan ke Swasta
Pendapat Asli Daerah (PAD) retribusi Pasar di Kabupaten Pasuruan bisa lebih dimaksimalkan.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan - Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan menilai Pendapat Asli Daerah (PAD) retribusi Pasar di Kabupaten Pasuruan bisa lebih dimaksimalkan.
Hal itu disampaikan Arifin, Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan usai menggelar rapat bersama Kepala Pasar se-Kabupaten Pasuruan, Kamis (27/2/2025).
Arifin mengatakan target pendapatan dari retribusi pasar ini masih sangat kecil, atau terlalu rendah dibandingkan dengan potensi yang ada.
Pendapatan retribusi 15 pasar di Kabupaten Pasuruan tahun 2024 ini mencapai Rp 5,866 Miliar dari target yang hanya Rp 5,18 Miliar.
“Data yang kami dapatkan dari para Kepala Pasar, saya kira target itu masih bisa digenjot lagi dan dioptimalkan lagi untuk tahun ini,” kata Arifin.
Baca juga: Usai Bawa Persib Bandung Juara Liga 1, Alberto Rodriguez Ukir Kisah Indah di India, Bobotoh Kangen?
Disampaikan dia target pendapatan dari retribusi PAD pasar itu terlalu kecil. Padahal pendapatan masih bisa dinaikkan. Ada potensi di beberapa sektor.
“Karena targetnya kecil sedangkan pendapatan itu besar, maka pintu potensi penyalahgunaan ini sangat terbuka lebar, dan ini yang ingin kami putus,” lanjutnya.
Politisi PDI Perjuangan ini menilai, potensi pendapatan dari retribusi pasar masih bisa dimaksimalkan dan harapannya pendapat yang didapat untuk daerah bisa besar.
“Kalau pendapatan retribusinya besar, bisa menambah anggaran untuk belanja daerah, dan dampaknya pembangunan di Pasuruan bisa lebih besar,” terangnya.
Baca juga: Klarifikasi Video Bugil Guru Jember: Saya Ditipu Seseorang di Media Sosial
Muaranya pelayanan publik, dan penyedian sarana prasarana untuk masyarakat bisa lebih baik dan maksimal. Itu tujuan utamanya.
Berbeda dengan Arifin, Sugiarto, anggota Komisi II memiliki pandangan lain. Dia menilai untuk mendapatkan retribusi maksimal perlu ada keberanian yang lebih.
Dia menyebut Pemkab Pasuruan bisa mempertimbangkan membentuk badan usaha milik daerah yang mengurus pasar, atau mencari perusahaan untuk mengurus pasar.
“Saya melihat pengelolaan Pasar di Pasuruan ini sudah carut marut. Perlu ada perubahan agar sejalan dengan visi misi Bupati Pasuruan,” ungkapnya.
Politisi Partai Golkar ini menilai langkah menyerahkan pengelolaan pasar ke pihak ketiga menjadi langkah strategis dan berdampak positif untuk semua.
“Begini, saya melihat sarana prasarana kurang memadai, SDMnya juga kurang, dan belum lagi persoalan lainnya. Sudah terlalu ribet persoalan pasar,” jelasnya.
Untuk memulai perubahan, kata dia, wajar dibuat kebijakan baru dengan membuat perusahaan daerah yang mengurus pasar atau diserahkan ke pihak ketiga.
“Pemerintah tidak disibukkan dengan manajerial, semua sudah ditata dan diurus pihak ketiga, Pemerintah tinggal mendapat setoran setiap tahunnya berapa,” jelasnya.
Baca juga: Rencana Pembangunan Kembali Toserba KDS di Situbondo, Warga Minta Saluran Air
Dia menilai, alokasi anggaran berapapun untuk perbaikan Pasar sepertinya agak sulit mendapatkan feedback atau hasil yang juga maksimal.
Sugiarto menyebut, jika Pasar dikelola perusahaan daerah dapat memberikan keuntungan berupa peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Selain itu, perusahaan daerah juga dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat lebih maksimal, termasuk para pedagang juga bisa berjualan dengan nyaman.
“Keuntungan pasar dikelola perusahaan daerah bisa meningkatkan PAD, pelayanan kepada masyarakat lebih baik, termasuk membuka lapangan kerja,” tegasnya.
Misto Leo Faisal, anggota Komisi II lainnya juga mendukung langkah itu. Dia menilai, pengalihan kewenangan pengelolaan pasar ke swasta akan membawa perubahan.
Baca juga: Penentuan Masa Depan Enzo Maresca di Chelsea, Menang Telak dari Southampton Bukan Jaminan
Dia meyakini, pengelolaan ke pihak ketiga akan membuat pasar di Pasuruan lebih berkembang. Karena pasti akan ada perubahan yang signifikan.
“Kalau dikelola swasta pemikirannya sudah keuntungan, kalau sekarang kan semacam ada di dalam zona nyaman. Kerja atau tidak, sama saja tidak ada bedanya,” terangnya.
Ia menyebut manajerial pasti akan berubah ketika diambil alih swasta. Semuanya akan diperbaiki, karena kalau swasta adalah mencari keuntungan sebanyak mungkin.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com)
Syngenta Luncurkan Benih Padi Hibrida, Tingkatkan Produktivitas hingga 13,9 Ton per Hektare |
![]() |
---|
Kejari Pasuruan Tegaskan Tak Ada “Uang Pengamanan” dalam Kasus Korupsi Dana Hibah PKBM |
![]() |
---|
Pasuruan Siapkan Insinerator di Pandaan Kapasitas 26 Ton Sampah Harian |
![]() |
---|
Dinas BMBK Pasuruan Benahi Drainase di Prigen, Dukung Program Prioritas Perbaikan Infrastruktur |
![]() |
---|
Motor Hasil Penggelapan oleh Anak Punk di Pasuruan Terungkap Saat Razia Lalu Lintas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.