Berita Malang
Tergerus Air, Plengsengan Bangunan Politeknik Negeri Malang Ambrol
Plengsengan yang ambrol berada di area Jurusan Teknik Mesin Polinema, tepatnya di Jalan Terusan Kembang Turi, Kecamatan Lowokwaru.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Malang - Hujan deras mengguyur Kota Malang, membuat ambrol plengsengan di lingkungan Politeknik Negeri Malang (Polinema) serta banjir di kawasan Jalan Soekarno-Hatta (Suhat), Kamis (27/2/2025) siang.
Plengsengan yang ambrol berada di area Jurusan Teknik Mesin Polinema, tepatnya di Jalan Terusan Kembang Turi, Kecamatan Lowokwaru. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Malang, Prayitno, mengatakan timnya telah berada di lokasi untuk melakukan asesmen serta pembersihan area yang terdampak.
"Tim kami sudah di lokasi dan masih dilakukan proses asesmen," ujarnya.
Baca juga: Layanan Kesehatan dan Persalinan Gratis di Lumajang Dimulai 3 Maret 2025
Penyebab pasti ambrolnya plengsengan masih dalam penyelidikan. Namun dugaan awal menunjukkan kemungkinan adanya kelemahan struktur atau pergerakan tanah yang memicu kejadian tersebut.
"Dugaannya mungkin karena konstruksinya kurang kuat atau ada pergerakan tanah yang menyebabkan plengsengan jebol dan ambrol," tambah Prayitno.
Karena lokasi kejadian berada di area kampus, BPBD Kota Malang akan berkoordinasi dengan pihak Polinema untuk menentukan langkah penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Selama Ramadan Jatimpark Beri Diskon Tiket Hingga 50 Persen
"Kami masih melakukan asesmen dan pendataan agar bisa diketahui pihak mana yang bertanggung jawab dalam penanganan lebih lanjut. BPBD hanya membantu dalam tahap awal," jelasnya.
Selain menyebabkan ambrolnya plengsengan di Polinema, hujan deras juga mengakibatkan banjir di kawasan Jalan Soekarno-Hatta (Suhat), terutama di depan Taman Krida Budaya Jawa Timur (TKBJ) dan sekitar jembatan Suhat sisi timur.
Baca juga: Bersih-Bersih Makam Hingga Bertukar Berkat dalam Tradisi Rokat Jelang Ramadan di Bangkalan Madura
Diduga banjir terjadi akibat sistem drainase yang tidak berfungsi dengan baik, sehingga air hujan tidak terserap secara maksimal.
"Kemungkinan besar ini disebabkan oleh saluran drainase yang tidak optimal, sehingga air hujan meluber dan menggenangi jalan," kata Prayitno.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Kukuh Kurniawan/TribunJatimTimur.com)
Unitri Angkat Desa Tulungrejo Batu ke Panggung Internasional Lewat ACLA dan AAC 2025 |
![]() |
---|
Unitri Perkenalkan Arsitektur Lanskap Lewat Seminar Internasional di Kota Batu |
![]() |
---|
Profesor Amir Hamzah Dikukuhkan jadi Guru Besar Bidang Restorasi dan Remediasi Tanah Unitri Malang |
![]() |
---|
UMM Luncurkan Program Beasiswa Indonesia Emas |
![]() |
---|
FKUB dan Dinkes Kota Malang Gelar Edukasi dan Pemeriksaan Kesehatan di Puskesmas Mojolangu dan Janti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.