Berita Bondowoso

Hadiri Sertijab Bupati Bondowoso, Wagub Jatim Ingatkan Pengentasan Kemiskinan 99.620 Jiwa 

Wagub Jatim mengingatkan kepala daerah baru Kabupaten Bondowoso untuk mengentaskan kemiskinan di kabupaten tersebut

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Diskominfo Bondowoso
SERTIJAB BUPATI BONDOWOSO - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menghadiri serah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso di Gedung DPRD Bondowoso, Kamis (6/3/2025). Kepada bupati baru, Wagub Jatim mengingatkan pentingnya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO -  Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menghadiri serah terima jabatan Bupati Bondowoso, di Gedung DPRD setempat pada Kamis (6/3/2025).

Dalam sambutannya, ia mengingatkan tentang pengentasan kemiskinan di Kabupaten Bondowoso. Angka kemiskinan di Bumi Ki Ronggo menyentuh 12,6 persen atau sekitar 99.620 jiwa.

Namun jika melihat angka pengangguran Bondowoso, jumlahnya 3,63 persen (kecil, red). Artinya, banyak orang bekerja namun masih tetap miskin di Bondowoso.

"Angka pengagguran di Bondowoso ini kecil, 3,63. Tapi angka kemiskinan tinggi 12,6, artinya orang bekerja tetapi tetap miskin," ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Melihat ini dirinya meminta perlunya ada metode, langkah, dan kolaborasi yang sangat efektif. Supaya ini bisa diidentifikasi dan dilakukan penanganan terstruktur. Karena tidak ada pengurangan Bansos dari pusat.

"Pemprov pun punya program-program bantuan yang ditujukan," jelasnya.

Ia pun menjabarkan ada dua cara menolong masyarakat miskin. Pertama adalah beri bantuan, ke dua kurangi biayanya.

Mengurangi biaya ini adalah tentunya mamastikan mereka dapat akses Kesehatan gratis, pendidikan gratis, seperti program Indonesia pintar (PIP).

Baca juga: Lanal Banyuwangi Tangkap Komplotan Pengebom Ikan di Wilayah Pantai Utara Jatim Timur

Dirinya meminta agar jangan sampai program PIP ini tidak tersalurkan tepat sasaran. 

Atau tersalurkan tapi ada pemotongan, atau di lingkungan sekolah yang harusnya gratis ada pungutan, sumbangan, infak padahal itu pungutan.

"Ini yang harus kita berantas bersama-sama," ujarnya.

Di lain sisi, Wagub Emil, mengingatkan pentingnya pendataan puluhan ribu warga miskin di Bondowoso. Karena, dulunya ada data yang terus diperbarui tiap 6 bulan sekali yang selama ini dipercayakan pada Kades.

"Tapi Kades ini kita juga harus tahu, political entity juga. Politis juga, perlu ditekan juga karena mereka punya hak juga siapa yang mendapat bantuan," ujarnya.

Karena itulah, dalam pendataan yang dilakukan oleh Kades ini, perlu diawasi juga oleh DPRD yang dinilainya lebih objektif lagi mengawasi.

Mengingat dalam pendataan ini, ada kesulitas melihat masyarakat yang high profile, no profit. Artinya, ada orang yang punya motor dan kulkas, namun saat berobat di ATMnya kosong.

"Ini PR kita, 99 ribu ini perlu diidentifikasi siapa. Saya percaya Kades, tapi karena saya percaya jadi saya tahu kesulitan mereka untuk menjadi sumber tunggal, " terangnya. 

Baca juga: BSI Jadi Bank Emas, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, mengatakan, sebetulnya ada beberapa pendapat tentang pengentasan kemiskinan. Salah satunya yakni pemuktahiran data. Karena itulah, dirinya masih menunggu pemuktahiran data.

"Karena tindakan kita nanti berpijak pada data terkini," ujarnya.

Namun begitu, kata pria akrab disapa Lora Hamid itu, dalam visi dan misinya juga ada program khusus untuk pengentasan kemiskinan. Contohnya seperti pembebasan pajak bumi da bangunan miskin ekstrem.

"Ada beberapa hal yang terkait kemiskinan baik yang langsung atau pun tidak langsung," pungkasnya.


Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved