Ramadan 2025
Pesantren Manbaul Falah, Kental Nuansa Budaya, Kenakan Baju Adat Tiap Tanggal 17 Kalender Jawa
Dengan arsitektur bergaya Jawa dan tradisi yang sarat makna, pesantren ini menjadi simbol perpaduan Islam dengan budaya lokal.
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso – Pondok Pesantren (Ponpes) Manbaul Falah di Dusun Moncek, Desa Wonosuko, Kecamatan Tamanan, memiliki keunikan tersendiri dalam menyebarkan ajaran Islam. Dengan arsitektur bergaya Jawa dan tradisi yang sarat makna, pesantren ini menjadi simbol perpaduan Islam dengan budaya lokal.
Begitu tiba di gerbang utama, pengunjung akan disambut oleh pintu masuk yang menyerupai gerbang kerajaan. Di sisi kanan dan kiri, terdapat piringan kecil dengan lukisan wayang yang memperkaya nuansa budaya. Pada bangunan utama, sebuah miniatur bertuliskan "Nahdlatul Ulama" berdiri tegak, dihiasi dengan Burung Garuda dan lima lambang Pancasila.
Memasuki area pesantren, nuansa khas budaya Jawa semakin terasa. Dinding dan ruangan dihiasi dengan ukiran gunungan wayang, menciptakan suasana yang memadukan nilai-nilai keislaman dengan seni tradisional. Tak hanya dari bangunan, kearifan lokal juga tercermin dalam tradisi yang dijalankan para santri.
Baca juga: Liga Inggris 2024 Chelsea Vs Leicester City: Prediksi, Head to Head, Link Live Streaming
Setiap tanggal 17 dalam penanggalan Jawa, para santri mengenakan pakaian adat khas Jawa. Ustaz Fandi Ika Maulana, salah satu pengajar di Ponpes Manbaul Falah, menjelaskan bahwa santri laki-laki mengenakan blangkon dan surjan, sedangkan santriwati mengenakan kebaya dan jarik. Tradisi ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam.
Menurut Ustaz Fandi, blangkon merupakan akronim dari "Glambange Lalakon" yang berarti perjalanan hidup manusia. Lipatan pada blangkon berjumlah 17, yang melambangkan 17 rakaat dalam salat lima waktu. Selain itu, angka 17 juga mengingatkan pada peristiwa Nuzulul Qur'an yang jatuh pada 17 Ramadan. Dengan memegang teguh nilai-nilai ini, seseorang diyakini akan mendapatkan "pitulas" atau pertolongan dari Allah Yang Maha Pengasih.
Begitu pula dengan surjan, yang memiliki enam kancing di bagian leher sebagai simbol rukun iman, dua kancing di dada melambangkan dua kalimat syahadat, dan tiga kancing tersembunyi di dalam baju yang menggambarkan tiga jenis nafsu manusia yang perlu dikendalikan.
Baca juga: Persija Ingin Kembali Lirik Eks Bidikan? Sempat Terjalin Negosiasi Hingga Ditikung Barito Putera
Siti Nurlaili (22), seorang santriwati asal Kabupaten Jember, mengungkapkan kebanggaannya mengikuti tradisi ini. “Meskipun saya berasal dari Madura, saya merasa bangga bisa ikut melestarikan budaya ini,” ujarnya kepada TribunJatimTimur.com pada Minggu (9/3/2025). Menurutnya, penggunaan pakaian adat ini bertujuan untuk mengingatkan para santri bahwa para Wali Songo dahulu menyebarkan Islam melalui pendekatan budaya.
Ponpes Manbaul Falah didirikan pada 12 November 2012 oleh KH. Achmad Kamaluddin, seorang ulama asal Grobogan, Kudus, Jawa Tengah. Hingga kini, pesantren ini dikenal sebagai satu-satunya pesantren di Bondowoso yang mengusung arsitektur khas Jawa dan menggunakan pendekatan seni budaya dalam syiar Islam.
Selain itu, pesantren ini juga memiliki kelompok hadrah santri yang memainkan gamelan, yang dikenal dengan nama Majlis Condong Tresno. Dengan berbagai tradisi dan pendekatan budaya yang diusung, Ponpes Manbaul Falah menjadi contoh bagaimana Islam dan budaya lokal dapat berpadu harmonis dalam membangun karakter generasi muda.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Sinca Ari Pangestu/TribunJatimTimur.com)
Kemabruran Puasa 30 : Dari Religiousness dan Religious Mindedness |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa 29 : Dari Salam, Islam dan ke Istislam |
![]() |
---|
Hikmah Ramadan : Puasa Ramadhan di Indonesia, Indah dan Nikmat! |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa 28 : Dari Sufi Palsu ke Sufi Sejati |
![]() |
---|
Hikmah Ramadan : Berpuasa, Media Sosial dan Bertapa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.