Arisan Bodong Jember
Puluhan Warga Jember Tertipu Arisan Sembako Hingga Miliaran Rupiah oleh Tukang Bakso
Hingga saat ini terdapat 45 korban yang telah melaporkan kasus penipuan yang dilakukan oleh seorang perempuan penjual bakso berinisial UL.
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember – Puluhan warga mendatangi Polres Jember melaporkan penipuan yang dilakukan oleh seorang perempuan penjual bakso berinisial UL (31), warga Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, karena diduga menipu korban dengan modus arisan sembako.
Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Jember, Ipda Harry Sasono, mengungkapkan hingga saat ini terdapat 45 korban yang telah melaporkan kasus ini.
"Modusnya terlapor mengadakan arisan sembako untuk persiapan Lebaran. Lokasi kejadian berada di Jelbuk. Kami telah menerima laporan ini dan akan segera melakukan pemanggilan saksi-saksi," ujarnya, Rabu (12/3/2025).
Harry menambahkan total kerugian yang dialami para korban mencapai Rp3 miliar. Saat ini, polisi masih mengumpulkan barang bukti yang diperlukan untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Kami tengah mencari dokumen-dokumen terkait, seperti surat perjanjian dan kesepakatan antara kedua belah pihak atau pihak terkait lainnya untuk memperkuat proses pemeriksaan," jelasnya.
Baca juga: Carlos Pena Jadi Didepak? Persija Kans Tergusur dari 4 Besar Liga 1 2024, 2 Tim Siap Jegal
Sejauh ini, UL belum ditahan karena penyidik masih harus mengumpulkan keterangan dari para korban serta alat bukti lainnya.
"Penetapan tersangka akan dilakukan setelah alat bukti yang cukup terpenuhi, termasuk dokumen dan kesaksian dari pihak-pihak terkait," imbuh Harry.
Salah satu korban, Moh Hamid, mengungkapkan para pelapor merupakan koordinator arisan di berbagai kecamatan di Jember. Menurutnya, terlapor menjanjikan keuntungan besar kepada peserta arisan, sehingga banyak warga tergiur untuk bergabung.
"Korban percaya begitu saja karena dijanjikan keuntungan besar. Ada yang menyetorkan uang mulai dari Rp3 juta hingga Rp 1,1 miliar," kata Hamid.
Ia sendiri mengalami kerugian sebesar Rp15 juta yang disetorkan untuk membeli daging murah menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: Dewa United Rela? Potensi Persib Bandung Juara Liga 1 2024 Terbuka Lebar, Bisa Kunci Gelar di 6 Laga
"Saya ikut arisan ini dengan harapan bisa mendapatkan daging dengan harga Rp270 ribu per 3 kg. Namun, hingga sekarang tidak ada kejelasan," tambahnya.
Karena merasa tertipu, para korban mendatangi tempat usaha bakso milik UL di Kecamatan Jelbuk untuk meminta pertanggungjawaban. Namun, awalnya terlapor mengaku tidak mengetahui keberadaan uang setoran para korban.
"Bahkan, ada korban yang baru saja mentransfer Rp100 juta sehari sebelum kami menemuinya," ujar Hamid.
Setelah didesak, UL akhirnya mengakui bahwa uang tersebut telah digunakan untuk membayar hutang.
"Terlapor mengaku bahwa uang arisan dipakai untuk menutupi hutangnya. Jadi, sistemnya seperti gali lubang tutup lubang," jelas Hamid.
Merasa dirugikan, para korban akhirnya melaporkan UL ke pihak kepolisian dengan tuduhan penipuan berkedok arisan sembako. Hingga kini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan oleh Polres Jember.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.