Jelang Hadapi Arsenal, Enzo Maresca Sebut Ada 1 Hal yang Harus Ditingkatkan Skuad Chelsea

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Pelatih Chelsea, Enzo Maresca menyebutkan satu hal yang harus ditingkatkan timnya dalam pertandingan melawan Arsenal.

Pendukung Chelsea mulai menunjukkan rasa frustrasi mereka dengan beberapa permainan tim mereka dalam beberapa minggu terakhir.

Namun, bagi Enzo Maresca, itu semua adalah bagian dari rencana jangka panjang.

The Blues dituduh terlalu lambat, pasif, dan tidak selalu mencari bola ke depan - terutama di paruh kedua musim ini.

Baca juga: Nasib Joao Felix, Baru Dipinjam 2 Bulan Lalu, AC Milan Siap Retur Bintang Portugal ke Chelsea

Baca juga: Rating Pemain Chelsea Usai Tekuk Copenhagen di Liga Konferensi UEFA, Pilar Pinggiran Menggila

Belajar dari Pep Guardiola yang hebat selama hari-harinya di Manchester City, Enzo Maresca ingin skuad Chelsea bermain dengan kontrol. 

Dia tidak ingin pertandingan menjadi seperti pertandingan basket; dari ujung ke ujung dan di luar kendali.

Kita telah melihat hal serupa dengan Arne Slot di Liverpool musim ini, meskipun The Reds berada di puncak klasemen Liga Premier.

Tim Jurgen Klopp selama bertahun-tahun dipaksa memainkan apa yang dia gambarkan sebagai 'sepak bola heavy metal', tetapi Slot ingin para pemainnya lebih tenang dalam penguasaan bola dan mencoba mengurangi jumlah serangan yang dilakukan lawan dalam transisi.

Itulah, pada dasarnya, yang ingin diciptakan Maresca di Stamford Bridge, meskipun jauh lebih rumit dari itu.

Kita sering melihat pemain x memilih untuk tidak memberikan umpan berisiko kepada pemain y dan malah memilih opsi yang lebih aman.

Meskipun hal itu membuat para pendukung frustrasi, jelas Maresca sangat yakin dengan ideologi dan gaya permainannya.

Chelsea akan bertandang ke Arsenal akhir pekan ini dalam pertandingan penting Liga Primer.

The Blues, bersama dengan Liverpool, Manchester City, dan Tottenham adalah satu-satunya tim di divisi tersebut yang memiliki persentase penguasaan bola lebih tinggi daripada The Gunners.

Mikel Arteta, yang juga mantan murid Guardiola, menyukai timnya yang mendominasi bola dan membuat lawan kelelahan.

Ketika kedua tim saling berhadapan pada bulan November, hampir semua aspek sangat berimbang.