Ramadan 2025
Hikmah Ramadan : Bersyukur yang Sesungguhnya
Bila ia menjadikan nikmatnya justru sebagai sarana terhadap hal-hal yang Allah SWT murkai sesungguhnya ia benar-benar telah mengkufuri nikmatNya
Adapun bersyukur dalam bentuk sikap tingkah laku dan perbuatan adalah dengan menjadikan nikmat-nikmat yang telah Allah SWT berikan padanya sebagai sarana amal ibadah serta menjaga diri sedapat mungkin dari tercebur dalam maksiat.
Menurut Imam Al-Ghazali, yang menjadi sebab seseorang tidak mau bersyukur kepada Allah SWT Adalah kebodohan dan kelalaian seseorang terhadap nikmat yang diterimanya. Oleh karnanya, seseorang tidak boleh bodoh dan lalai untuk mengetahui tentang nikmatnya. Dan, ketika seseorang itu faham dari mana datangnya nikmat, maka lisannya akan berucap Alhamdulillah.
Yang juga perlu disertai dengan mentasarufkan segala nikmat dijalan Allah SWT. Dalam Surat Ibrahim, Allah SWT berirman:
(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kalian mau bersyukur kepadaku maka niscaya aku tambah nikmatmu, tapi apabila kalian kufur atas nikmatku maka adzabku sangat pedih. (QS. Ibrahim, ayat 7). Dengan demikian, bersyukur merupakan amalan sederhana yang dapat mengantarkan seseorang menuju kebahagiaan yang sempurna. Tentu bersyukur yang dimaksud adalah bersyukur secara hakiki dan tidak kufur atas nikmat Allah SWT.
Dalam kitab Ihyaa ‘Uluum ad-Diin dijelaskan bahwa seseorang tidak dikatakan bersyukur selagi belum mampu menjadikan nikmat yang telah ia terima sebagai sarana untuk mahabbah (mencintai Allah SWT), dan bukan untuk kesenangan-kesenangan yang bersifat pribadi. Bila ia menjadikan nikmatnya justru sebagai sarana terhadap hal-hal yang Allah SWT murkai sesungguhnya ia benar-benar telah mengkufuri nikmatNya sebagaimana ia menganggurkan nikmat tersebut, karena artinya ia telah menyia-menyiakan kesempatan yang telah Allah SWT berikan padanya untuk menggapai kehidupan bahagia.
Dr H Fauzi Palestine MAg
Wakil Sekretaris MUI Jatim
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Kemabruran Puasa 30 : Dari Religiousness dan Religious Mindedness |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa 29 : Dari Salam, Islam dan ke Istislam |
![]() |
---|
Hikmah Ramadan : Puasa Ramadhan di Indonesia, Indah dan Nikmat! |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa 28 : Dari Sufi Palsu ke Sufi Sejati |
![]() |
---|
Hikmah Ramadan : Berpuasa, Media Sosial dan Bertapa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.