Berita Viral di Ponorogo

Bukan Karena Jembatan Rusak, Ini Penyebab Warga Ponorogo Angkut Keranda Jenazah Lewat Sungai

Terkuak fakta bahwa warga di Desa Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengantarkan keranda jenazah melalui sungai

Editor: Sri Wahyunik
TribunJatim.com/Istimewa Warga
LEWAT SUNGAI - Tangkapan layar, Rombongan pembawa keranda jenazah melintasi sungai di perbatasan Desa Wates dengan Desa Tugurejo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (19/4/2025). Viral, sekelompok warga di Ponorogo mengantarkan keranda jenazah melewati sungai. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PONOROGO - Terkuak fakta bahwa warga di Desa Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengantarkan keranda jenazah melalui sungai tidak hanya sekali.

Namun, sudah terjadi puluhan tahun lalu. Padahal pengantaran keranda melalui sungai itu bukan karena jalur terputus, jembatan rusak atau sehubungan dengan infrastruktur yang rusak.

Namun, ada satu warga yang menolak tanahnya dilewati prosesi pengantaran jenazah.

Sedangkan, jalur tersebut  merupakan satu-satunya jalur menuju jembatan yang dibangun swadaya oleh warga untuk mengakses pemakaman di Desa Tugurejo Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.

“Sudah puluhan tahun. Yang viral kemarin adalah kejadian kesekian kali,” ungkap Kepala Desa Tugurejo, Siswanto, Senin (21/4/2025).

Dia menjelaskan bahwa warga di dua dukuh di Desa Wates jika ada yang meninggal memang tidak mempunyai pemakaman.

Sehingga setiap warga meninggal dunia selalu dimakamkan di Pemakaman Umum Desa Tugurejo.

“Karena itu kami sudah membuatkan jembatan dengan dana swadaya.Namun ada salah satu keluarga yang merupakan penduduk Desa Wates melarang keranda jenazah melintas jalan yang di depan rumahnya,” ujarnya.

Baca juga: Peluang Besar Popsivo Polwan ke Grand Final Proliga 2025, Menang Dramatis atas Electric PLN

Siswanto mengaku kejadian pengantaran keranda jenazah melalui sungai sudah terjadi berkali-kali. “Setiap kejadian selalu geger,” paparnya.

Menurutnya, Pemerintah Desa (Pemdes) Tugurejo dan Wates melakukan upaya mediasi dengan warga dan keluarga yang menolak tersebut.

“Namun buntu, sampai sekarang mereka tidak mau dilewati untuk membawa jenazah. Alasannya itu pemahaman jawa yang tua-tua. Katanya jika dilewati jenazah menjadi 
 sangar atau kurang bagus,” pungkasnya.

Sebelumnya, Viral, sekelompok warga di Ponorogo mengantarkan keranda jenazah melewati sungai.

Video tersebut berdurasi 58 detik. Terlihat serombong pengantar jenazah memikul keranda jenazah. Kemudian berhati-hati turun ke sungai dan melintasi sungai.

“Yo dulur wates ky ngene lo susah e (Iya saudara Desa Wates, seperti ini lo susahnya),” ungkap suara di dalam video seperti yang didengar Tribunjatim.com.

Baca juga: Satu Keluarga di Probolinggo Jadi Korban Begal, Diancam Celurit Motor Dirampas

Data terhimpun, jenazah yang diantar adalah Mulyadi (38) warga Desa Wares Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur

Rombongan hendak menyeberang sungai menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Guyangan di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.

Lewatnya rombongan pengantar keranda jemazah itu bukan karena jalur terputus, jembatan rusak atau sehubungan dengan infrastruktur yang rusak.

Namun, ada satu warga yang menolak tanahnya dilewati prosesi pengantaran jenazah.

Sedangkan, jalur tersebut  merupakan satu-satunya jalur menuju jembatan yang dibangun swadaya oleh warga untuk mengakses pemakaman di Desa Tugurejo Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Pramita Kusumaningrum/TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved