Berita Bondowoso

15 Desa Rawan Kekeringan, BPBD Bondowoso Estimasi Anggaran Distribusi Air Bersih Ratusan Juta

BPBD Bondowoso mengestimasikan kebutuhan anggaran untuk mengirim air bersih pada musim kemarau tahun ini mencapai Rp 500 juta selama lima bulan

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/BPBD Bondowoso
HKBN - BPBD Bondowoso bersama instansi terkait saat menggelar apel Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN), Sabtu (26/4/2025). Dalam apel tersebut, BPBD mengecek persiapan peralatan dan pasukan untuk menanggulangi bencana pada musim kemarau tahun ini. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso mengestimasikan kebutuhan anggaran untuk mengirim air bersih pada musim kemarau tahun ini mencapai Rp 500 juta selama lima bulan.

Estimasi ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 75 juga hingga Rp 100 juta per bulan, untuk antisipasi musim kemarau pada akhir April hingga Agustus 2025. Dengan puncak kemarau diprediksi pada Juni hingga Agustus.

Sementara itu, pemetaan wilayah titik-titik yang berpotensi mengalami kekeringan diprediksi tak jauh berbeda seperti tahun sebelumnya, yakni tersebar di 9 kecamatan dengan total 15 desa.

Data diterima dari BPBD Bondowoso daerah kekeringan pada tahun 2024 yakni Kecamatan Maesan- Desa Sumber Anyar; Kecamatan Pakem-Desa Gading Sari, dan Patemon; Kecamatan Wringin- Desa Wringin.

Kemudian ada juga Kecamatan Tegalampel-Desa Klabang dan Purnama; Kecamatan Tapen-Desa Taal; Kecamatan Klabang-Desa Blimbing, Karang Anyar, Leprak; Kecamatan Prajekan-Desa Walidono; Kecamatan Botolinggo-Desa Botolinggo dan Klekean; Kecamatan Cermee-Desa Solor dan Batu Ampar.

Baca juga: Sejak 2020 Banyuwangi Tanam 1,2 Juta Pohon, Kolaborasi Cegah Lahan Kritis Lewat Penghijauan

Menurut Kalaksa BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, semula pihaknya hanya mendapatkan alokasi anggaran untuk satu bulan. Namun, setelah ada perintah bupati, anggaran untuk distribusi air bersih sudah ditambah kini menjadi dua bulan.

"Ini yang perlu dipersiapkan sehingga bisa memberi pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat,” kata dia usai apel Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN), Sabtu (26/4/2025).

Ia menyebut pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi agar pelayana distribusi air bersih lebih optimal.  Bersyukurnya, ada titik terang dari Pemprov dan BNPB untuk penanganan kekeringan ini.

“Kami juga mengajukan pengeboran,” jelas dia.

Ia menerangkan pada musim kemarau selain kekeringan, pihaknya juga mewaspadai kebakaran hutan.

Karena itulah, melalui apel yang digelar di MTs Negeri 1 Bondowoso pagi ini, pihaknya melakukan berkoordinasi dengan semua pihak serta memastikan peralatan betul-betul siap untuk menghadapi hidrometeorologi kering.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved