Berita Jember
Hilangnya Siswa SMK Perikanan dan Kelautan Puger Saat Magang Masih Misteri
Pencarian atas hilangnya Siswa SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Jember, Jawa Timur, dihentikan dan hingga kini jadi misteri
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER- Pencarian keberadaan siswa SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, atas nama Badrus Soleh (17) yang hilang saat melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di kapal pesiar telah dihentikan sejak lima hari lalu.
Kondisi ini membuat keluarga siswa yang berada di Desa Langkap Kecamatan Bangsalsari, Jember, Jawa Timur mengalami kecemasan sangat mendalam.
Mengingat, hilangnya putra sulung mereka di perairan Juwana, Jawa Tengah tersebut belum diketahui penyebabnya bahkan masih menjadi misteri.
Nur Hasanah,ibu korban tidak kuasa membendung air mata saat ditemui Tribun Jatim Network di rumahnya, ketika ditanya kabar terakhir putranya, Selasa (3/6/2025).
"Sudah tidak ada lagi pencarian, pak guru cuma bilang mau berangkat ke Pati pada 8 Juni 2025 ini, terus tidak ada kabar lagi," katanya.
Pihak keluarga sempat mendatangi PT. Pancuran Samudra Nusantara tempat Badrus magang, untuk menanyakan perkembangan pencarian terhadap putranya.
"Kata pihak perusahaan sudah ada Tim SAR dan kepolisian yang melakukan pencarian. Tetapi saya lihat di sana sudah tidak ada Tim SAR atau polisi di sana," kata Nur.
Baca juga: 3.011 Koperasi Desa Merah Putih Jatim Sah Terima SK Badan Hukum, Terbanyak di Indonesia
Nur mengaku sudah mendatangi Polres Jember untuk menanyakan hal ini, namun kepolisian bilang tidak pernah menerima laporan dari pihak sekolah.
"Terus saya di suruh ke Polsek Puger, sama Polsek Puger disuruh ke pihak sekolah," jlentrehnya.
Nur mengaku memperoleh kabar putranya hilang pada Senin 19 Mei 2025, melalui pihak sekolah dan perangkat desa setempat.
Mereka bilang, kata dia, putranya terakhir terlihat masih ngopi santai di kapal pada Sabtu malam (17/5/2025) hingga jam 22.00 WIB.
"Lalu oleh guru pamongnya disuruh tidur, karena pukul 03.00 harus kerja (nangkap ikan) takut badanya tidak fit," ungkapnya.
Kemudian pada Minggu (18/5/2025) pukul 03.00 dini hari, Nur mengungkapkan putranya sudah hilang dan tidak mengisi daftar hadir untuk megang kerja nangkap ikan.
"Saat dibangunin, anak saya hilang dan sudah tidak ada sampai sekarang," paparnya.
Dia mengaku komunikasi terakhir bersama korban satu malam sebelum hilang, setelah itu jaringan komunikasi korban telah terputus bahkan pesan singkat WhatsApp pun tidak dibalas.
"Dan nomor WhatsApp sudah tidak aktif," imbuhnya.
Nur mengatakan komunikasi terakhir pada Sabtu (17/5/2025), korban mengatakan di kapalnya ada selametan pada pukul 22.00 WIB.
"Selametan kayak petik laut gitu, selametan ada yang janggal karena disitu ada sesajen-sesajen seperti mau ada anak yang akan ditumbalkan, anak saya bilang gitu," kata Nur meniru percakapan terakhir bersama putranya.
Baca juga: Sinyal 3 Bintang Grade A Merapat ke Persija, Ada Label Liga Belanda, Brasil Hingga Italia
Nur mengungkapkan, putranya mulai naik kapal ikan di Perairan Pati, pada 1 Mei 2025 bersama 16 temannya dari SMK Perikanan dan Kelautan Puger Jember.
"Saat itu anak saya bilang kalau mau naik kapal. Tetapi anak saya mengaku takut mau naik kapal, karena satu kelompok bersama dua siswa yang sering membully di sekolah," ulasnya.
Sebatas informasi, korban berangkat di Pati pada 25 April 2025, dan baru naik kapal ikan tepat di 1 Mei 2025 di perairan Pati Jawa Tengah.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
SMK Perikanan dan Kelautan
Puger
Kabupaten Jember
Jawa Timur
Praktik Kerja Lapangan
Kapal pesiar
Jawa Tengah
TribunJatimTimur.com
Kepala Sekolah SD di Jember yang Pukul Siswa Dinonaktifkan, Dua Wali Murid Cabut Laporan Polisi |
![]() |
---|
Ramai Saat Pelajaran Agama, Kepala Sekolah di Jember Pukul 3 Siswa Kini Dilaporkan Polisi |
![]() |
---|
Promosi Wisata Bahari, Pemkab Gelar Jember Fishing Tourism 2025 |
![]() |
---|
Beasiswa KIP Kuliah Dicabut, Pedagang Tahu di Jember Bingung Biayai Anak |
![]() |
---|
Prevalensi Stunting di Jember Tertinggi di Jawa Timur, Capai 30,4 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.