Khofifah Indar Parawansa : Idul Adha, Ketaqwaan dan Birrul Walidain
Kita bersyukur, bersama-sama kaum muslimin di seluruh dunia memperingati Idhul Adha 1446 H dengan melaksanaka shalat, menyembelih hewan qurban bersama
Kita harus menghormati Bapak dan Ibu sehormat hormatnya. Siapapun kita, mau kaya, mau pejabat, mau professor, mau jadi manteri, apalagi kalau hanya orang biasa. Baru hormat ke kyai, ustadz atau guru, ulama dan juga kepada pemimpin atau pemerintah.
Orang Indonesia yang beradab dan beragama pasti menjadikan orang tuanya adalah panutan dan 100 persen harus dianut.
*Siti Hajar Sang Ibu Teladan*
Adalah Siti Hajar membuat sejarah Zam Zaam. Ibunda Nabi Ismail, saat itu lari lari dari bukit Sofa dan bukit Marwah mencari air untuk anaknya yang kehausan, kehabisan perbekalan.
Maka sekarang diabadikan dalam ritual haji dan umrah. Jamaah harus sa'i dan lari lari kecil 7 putaran saat lampu hijau menirukan perjuangan beliau Siti Hajar. Sengsara luar biasa. Dari situ kita tahu, perjuangan Sang Ibu, kita belum ada apa apanya dibanding susahnya beliau.
Dari keimanan, keyakinan yang kuat itulah, Allah menjadikan beliau Nabi Ismaiil bukan hanya anak yang sholeh tapi satu diantara 25 Nabi yang kita kenal.
Ada dialog yang terkenal dalam Al Qur’an Surat As Shaffat ayat 102 Ayat 102
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعْىَ قَالَ يَٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلْمَنَامِ أَنِّىٓ أَذْبَحُكَ فَٱنظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata:
"Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!"
Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
Hari ini, jutaan ummat muslim dari seluruh penjuru dunia, melakukan Wuquf di Arofah, sebagai inti perjalanan haji. Wuquf adalah berdiam diri, merenung, dan pengakuan atas keterbatasan diri.
Arafah adalah gurun dan bukit tempat berkumpulnya nabi Adam dan Siti Hawa jutaan tahun yang lalu.
Bersama jutaan jamaah haji yang Wuquf di padang Arafah yang panas. Bayangkan kita juga ikut wuquf di sini, yang maknanya merenung, menghitung hitung kabaikan apa yang telah kita berikan kepada Ibu Bapak.
Coba bercermin, kebaikan apa yang diandalkan untuk orang tua, kehebatan apa yang kita suguhkan ke Rasulullah, kehebatan mana yang kita andalkan nanti kalau bertemu Allah SWT. Padahal kita ini manusia biasa yang banyak salah. Al insaanu, mahallul khoto' wan nisyaan.
Semoga kita temasuk dalam orang-orang yang diampuni oleh Allah SWT dan selalu mendapat limpahan taufiq, hidayah dan inayah-Nya. Amiiin. (*)
Oleh :
Khofifah Indar Parawansa
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Para Sopir Demo Pelabuhan Ketapang, Bentangkan Merah-Putih Sepanjang 300 Meter di Jalan Raya |
![]() |
---|
Sering Jadi Tempat Bakar Sampah, Pohon Berukuran Besar di Bondowoso Tumbang |
![]() |
---|
Solusi Agar Anak Tidak Kecanduan Game Online, Justru Mampu Meraih Prestasi |
![]() |
---|
Miris, Rel Kereta Api di Tiga Lokasi Bojonegoro Dicuri |
![]() |
---|
Viral Video Emak-emak Curi Sekarung Rokok di Toko Pasar Pujer Bondowoso |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.