Piala Dunia Antarklub

Jelang Lawan Urawa Red Diamonds, Badai Cedera Melanda Inter Milan, tapi 1 Bintangnya Kembali

Inter Milan mendapat sedikit harapan di tengah badai cedera yang melanda jelang laga melawan Urawa Red Diamonds di Piala Dunia Antarklub.

|
Editor: Luky Setiyawan
Tangkapan layar FIFA.com
INTER VS URAWA - Ilustrasi Inter Milan vs Urawa Reds Diamonds. Inter Milan mendapat sedikit harapan di tengah badai cedera yang melanda jelang laga melawan Urawa Red Diamonds di Piala Dunia Antarklub. 

Perubahan taktik dari Cristian Chivu di Inter Milan cukup menjanjikan, tetapi kondisi fisiknya masih sangat kurang di Piala Dunia Antarklub.

Demikian menurut edisi cetak hari ini dari surat kabar yang berbasis di Milan, Gazzetta dello Sport, melalui FCInterNews.

Cristian Chivu memimpin pertandingan pertamanya sebagai pelatih Inter Milan melawan Monterrey minggu ini.

Pertandingan pembuka babak penyisihan grup Piala Dunia Antarklub Nerazzurri memperlihatkan mereka berbaris dalam formasi 3-5-2 yang sangat familiar.

Namun, itu tidak berarti bahwa Chivu tidak melakukan beberapa perubahan pada tim.

Secara khusus, lini tengah tampak bekerja sedikit berbeda dibandingkan saat di bawah Simone Inzaghi.

Chivu tampak memberikan lebih banyak dukungan kepada lini depan. Henrikh Mkhitaryan, dan kemudian Nicola Zalewski, memainkan peran yang sangat menyerang di trio tengah.

Selain itu, Inter bereksperimen dengan formasi 3-4-1-2 dan 3-4-2-1 di babak kedua.

Namun, seperti yang dicatat Gazzetta, masih jelas terlihat bahwa Inter Milan tengah berjuang untuk melupakan musim yang panjang.

Nerazzurri memainkan pertandingan keenam puluh mereka musim ini melawan Monterrey. Dan itu terlihat jelas dari banyaknya kaki pemain.

Ini menjadi masalah bagi Chivu, terutama mengingat keinginannya yang jelas untuk melihat tim menekan lebih tinggi.

Taktikawan asal Rumania itu lebih mengandalkan tim untuk bersikap agresif saat kehilangan bola. Setidaknya satu gelandang melangkah lebih tinggi daripada dua pemain yang bersatu di belakangnya. Dan ada lebih banyak penjagaan satu lawan satu.

Jenis intensitas pertahanan seperti itu membutuhkan banyak energi dan atletisme. Sesuatu yang agak kurang bagi Inter saat ini.

Sementara itu, pada bola mati juga ada tanda-tanda yang beragam.

Gol pembuka oleh Monterrey memperlihatkan kurangnya keakraban Inter dengan penjagaan zona yang diinginkan Chivu untuk mereka terapkan.

Namun di sisi lain, gol penyeimbang Lautaro Martinez untuk Nerazzurri menunjukkan bahwa Cristian Chivu mungkin memiliki beberapa trik baru dalam hal rutinitas tendangan bebas.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved