Berita Jombang
Tingginya Permintaan Warangka Keris di Bulan Suro, Perajin di Jombang Raup Omzet hingga Rp10 Juta
Tradisi penjamasan keris, yakni prosesi membersihkan dan merawat pusaka, yang umum dilakukan pada bulan Suro.
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jombang - Bulan Suro, bulan pertama dalam penanggalan Jawa, membawa berkah tersendiri bagi para pelaku usaha kerajinan pusaka. Bagi Sudahri (55), perajin warangka keris asal Desa Miagan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, selalu menjadi periode paling sibuk dalam setahun.
Tradisi penjamasan keris, yakni prosesi membersihkan dan merawat pusaka, yang umum dilakukan pada bulan Suro, turut mendorong lonjakan pesanan warangka atau sarung keris. Banyak pemilik pusaka memilih mengganti warangka lama mereka demi menjaga nilai estetika dan kelestarian benda pusaka tersebut.
“Biasanya dalam sehari saya hanya membuat 7 sampai 8 warangka. Tapi saat Suro, pesanan bisa melonjak jadi 25 per hari. Jadi semua harus antre,” ujar Sudahri saat ditemui di lapaknya di Pasar Loak Mojotrisno, Mojoagung, Selasa (24/6/2025).
Baca juga: Rumor Simone Inzaghi Disebut Jadi Alasan Inter Milan Kalah di Final UCL, Wingback Belanda Membantah
Menurutnya peningkatan pesanan sudah mulai terasa sejak akhir Mei. Puncaknya terjadi sejak awal Juni hingga sekitar satu minggu setelah malam 1 Suro. Saat ini, ia tengah menyelesaikan puluhan pesanan dari pelanggan yang datang tidak hanya dari Jombang, tapi juga dari daerah lain seperti Bojonegoro, Lamongan, Gresik, Mojokerto, Sidoarjo, dan Surabaya.
Tak sedikit pelanggan yang juga meminta jasa penjamasan lengkap sebelum warangka diganti. Untuk itu, Sudahri menjalankan prosesi bancakan—ritual doa keselamatan—di rumah sebelum memulai perawatan keris.
“Ada juga yang minta kerisnya dijamas dulu. Itu harus saya bawa pulang dan diadakan bancakan agar aman dan sesuai tradisi,” tuturnya.
Baca juga: Pulang Usai Ancaman Teror Bom, Jemaah Haji Jember Ceritakan Momen Menegangkan di Bandara Kualanamu
Selama periode Suro, pendapatan Sudahri bisa menembus Rp10 juta. Di luar bulan tersebut, penghasilannya bervariasi antara Rp1,5 juta hingga Rp5 juta, tergantung jumlah pesanan dan penjualan keris antik koleksi.
Sudahri mengerjakan berbagai bentuk warangka seperti gayaman, ladrang, galih asem, pelokan, dan kayu kembang. Jenis pelokan disebutnya sebagai yang paling banyak diminati, terutama untuk keris tilam. Sementara warangka betok juga cukup digemari sebagai sarung keris jenis sandang walikat.
Baca juga: Ujian Berat Persija Gaet 2 Pemain Keturunan Timnas Indonesia, 4 Tim Luar Negeri Ikut Ngantri
Namun tidak semua jenis warangka mudah dikerjakan. Warangka ladrang, misalnya, memerlukan keahlian dan bahan khusus.
“Warangka ladrang cukup sulit dibuat. Minimal kayu harus 6 sentimeter tebalnya, dan modelnya juga penuh lengkungan,” jelasnya.
Dalam sehari, ia menargetkan menyelesaikan minimal empat warangka, tergantung tingkat kerumitan desain. Harga warangka pun bervariasi. Untuk bahan kayu kembang, harga mulai dari Rp150 ribu, sedangkan warangka berbahan kayu langka seperti timoho atau cendana bisa mencapai Rp17 juta per buah.
Selain pembuatan warangka, Sudahri juga menyediakan layanan perawatan keris secara menyeluruh. Mulai dari penjamasan, perbaikan fisik, hingga marangi—proses pewarangan yang bertujuan mempertajam pamor atau motif logam pada bilah keris agar tetap terlihat jelas dan terawat.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
warangka keris
perajin keris Jombang
Bulan Suro
penjamasan keris
omzet perajin keris
TribunJatimTimur.com
jatim-timur.tribunnews.com
Geng Motor Serang Remaja di Jombang, Tiga Korban Luka |
![]() |
---|
Kecelakaan di Tol Jombang-Mojokerto, 3 Penumpang Wuling Tewas |
![]() |
---|
Dua Sumur Kuno Ditemukan di Pemakaman Jombang, Diduga Peninggalan Majapahit |
![]() |
---|
Live DJ dan Pesta Miras di Perbukitan Wonosalam Jombang, Polisi Amankan 183 Remaja |
![]() |
---|
Meresahkan! Aksi Brutal Remaja Menyerang Pengendara Pakai Kayu dan Melempari Batu di Jalan Jombang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.