Ekonomi Bisnis

Keamanan Timur Tengah Tak Menentu, Penyelenggara Umrah di Surabaya Desak Pemerintah Beri Kepastian

Eskalasi konflik antara Iran dan Israel di Timur Tengah yang fluktuatif belakangan ini dikhawatirkan oleh pengusaha travel umrah

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
PENGUSAHA TRAVEL UMRAH - CEO Andalus Travel Surabaya, M Ramli usai diwawancarai awak media, Kamis (26/6/2026). Dia meminta kepastian terhadap jemaah umrah yang akan berangkat ke Tanah Suci pasca pelaksanaan haji. 

"Saya sampaikan kepada jemaah untuk tetap yakin bahwa ini perjalanan spiritual, dan semoga konflik tersebut tidak meluas ke Saudi.  Namun, tetap ada kekhawatiran akan kemungkinan human error, seperti kesalahan sasaran rudal," pungkasnya. 

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, M Husein Fadlulloh berharap, Iran dan Israel mematuhi kesepakatan gencatan senjata. 

Sebab, eskalasi perang Iran-Israel mulai berdampak pada mobilitas warga internasional, tak hanya berpotensi mengganggu pasokan energi dan perekonomian dunia

"Ini sangat mengkhawatirkan. Perang tidak pernah akan menjadi jawaban dari setiap konflik. Kami berharap Iran dan Israel dapat menyelesaikan perselisihan lewat jalur diplomasi sesuai dengan aturan hukum internasional," ujar Husein, dalam siaran pers, Rabu (25/6/2025).

Ia pun berharap gencatan senjata ini dilakukan secara tertib. 

Sebab, sejauh ini, Israel justru menuduh Iran kembali melakukan serangan usai gencatan senjata.

Padahal, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut Iran dan Israel telah menyepakati untuk melakukan gencatan senjata. 

"Tentunya kita berharap Iran dan Israel dapat tertib mematuhi gencatan senjata. Serangan saat gencatan senjata justru akan memperburuk situasi," katanya. 

Di sisi lain, ia berharap semua pihak dapat menahan diri dan tidak lagi saling menyerang.

Ia tak ingin konflik berlanjut usai sebelumnya AS turut serta melancarkan serangan ke tiga fasilitas nuklir Iran.

Iran pun membalas dengan mengirim rudal ke pangkalan udara AS di Qatar, Al Udeid.

Menurut dia, sudah cukup masyarakat tidak bersalah menjadi korban perang. 

"Cukup sudah masyarakat tak bersalah menjadi korban perang, termasuk kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan, dan lansia. Negara dunia harus semakin tegas mendesak pengakhiran perang," pungkasnya. 

Sekadar diketahui, konflik antara Iran dan Israel masih berlanjut. Hal ini turut berdampak pada penerbangan internasional. 

Baca juga: Malam 1 Suro, Polres Jember Perkuat Patroli dan Libatkan Tokoh Masyarakat

Konflik kedua negara itu menyebabkan penutupan sementara terhadap delapan wilayah ruang udara atau Flight Information Region (FIR) di kawasan Timur Tengah, meski FIR Bahrain dan Qatar sudah mulai dibuka.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved