Harga Kopi Robusta Naik

Harga Kopi Robusta Naik, Faktor Hasil Panen Dunia Berkurang Namun Permintaan Pasar Tinggi

Harga kopi jenis robusta melonjak di sejumlah daerah di Jawa Timur, seperti yang terjadi di Kabupaten Magetan

Editor: Sri Wahyunik
Surya / Febrianto Ramadani
Seorang barista di Pasar Sayur Magetan, tengah menunjukkan Biji Kopi Robusta yang mengalami kenaikan harga signifikan, Minggu (21/4/2024). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, MAGETAN - Harga kopi jenis robusta melonjak di sejumlah daerah di Jawa Timur, seperti yang terjadi di Kabupaten Magetan. Magetan termasuk daerah penghasil kopi robusta di Jawa Timur, karena letaknya yang berada di kaki Gunung Lawu.

Kenaikan harga kopi ini  bakal membuat para penikmat kopi, harus membayar lebih mahal dari harga biasanya.

Seorang barista sekaligus petani dan pedagang kopi di Pasar Sayur Magetan, Aprei Kurniawan, menuturkan, kenaikan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor. Satu di antaranya adalah hasil panen yang sedikit, sedangkan permintaan pasar tetap tinggi.

Menurutnya, penyebab lain juga karena penurunan hasil panen kopi Robusta di negara-negara penghasil utama, seperti Brazil dan Vietnam.

Ditambah lagi, situasi gagal panen di negara-negara tersebut membuat konsumen Eropa beralih ke kopi Robusta dari Indonesia. 

Ia juga menilai, masyarakat lokal harus bersaing dengan permintaan dari Eropa, terhadap kopi Robusta Indonesia yang biasanya dikonsumsi pecinta kopi dalam negeri.

“Harga kopi robusta naik Rp 5 ribu per kilogram, dari Rp 120 ribu menjadi Rp 125 ribu. Ini sebenarnya tidak signifikan, namun karena kondisi pasar terpaksa harganya dinaikkan,”  jelasnya, Minggu (21/7/2024).

Dirinya mengungkapkan, permintaan konsumen lebih banyak untuk jenis kopi robusta dibandingkan jenis kopi lainnya. Tak heran harga varian kopi lainnya seperti arabika, liberika, dan excelsa stabil.

“Harga untuk stok varian kopi lainnya seperti arabika, liberica, dan excelsa, tidak naik untuk menghindari penurunan minat konsumen,” ungkapnya.

Baca juga: Curhat BPD di Lumajang Hanya Terima Tunjangan Rp 300 Ribu Per Bulan, Begini Respon Sekda

Menurutnya, rasa kopi robusta cenderung pahit, tapi paling cocok dibuat kopi hitam maupun kopi susu. Sehingga disukai banyak orang.

“Kalau jenis kopi lainnya memiliki cita rasa yang berbeda beda. Arabica cenderung asam dan pahit. Jenis Liberika atau biasa dikenal kopi nangka cenderung asam. Excelsa, pahit kuat namun sedikit asam," terangnya.

Aprei memprediksi, kenaikan harga kopi ini akan berlangsung sampai panen raya Kopi Robusta tiba. Tepatnya pada bulan Agustus mendatang. 

“Daerah penghasil kopi robusta di Magetan terdapat di kaki Gunung Lawu, kawasan desa-desa pada kecamatan Panekan dan Poncol. Kami harap harga bisa kembali stabil setelah masa panen," tandas Aprei.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Febrianto Ramadani/TribunJatimTimur.com)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved