Berita Bondowoso
Alat Sudah Usang dan Membuat Atlet Paralayang Cedera, Pemkab Bondowoso Didesak Beri Perhatian
Insiden tersebut terjadi ketika atlet tersebut mendarat dan mengalami kecelakaan yang diduga akibat parasut yang sudah tidak layak pakai.
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso – Seorang atlet paralayang asal Kabupaten Bondowoso mengalami cedera saat berlaga di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX. Insiden tersebut terjadi ketika atlet tersebut mendarat dan mengalami kecelakaan yang diduga akibat parasut yang sudah tidak layak pakai.
Atlet tersebut langsung mendapatkan penanganan medis dan biaya pengobatan sepenuhnya ditanggung oleh panitia Porprov. Meski kondisinya kini berangsur membaik, kejadian ini memicu perhatian dari para juri cabang olahraga dirgantara, khususnya terkait standar keselamatan peralatan yang digunakan.
Humas Gantole dan Paralayang Bondowoso, Taufik Hidayat, menyampaikan setiap kali atlet Bondowoso mengikuti pertandingan, perhatian juri kerap tertuju pada mereka.
Bukan karena kemampuan sang atlet, melainkan karena kondisi peralatan, terutama parasut, yang dianggap sudah tak memadai.
Baca juga: Heboh Penemuan Kerangka Manusia di Bondowoso, Keluarga Yakini Sang Nenek Hilang 20 Hari Lalu
“Bukan karena persoalan kemampuan, melainkan karena peralatan yang digunakan dianggap kurang memadai,” ujar Taufik, Kamis (10/7/2025).
Ia mengungkapkan parasut yang digunakan sudah usang dan tidak stabil saat mengudara. Hal inilah yang membuat penerbangan menjadi berisiko, dan menjadi sorotan di setiap perlombaan.
“Gak bisa stabil ketika ada di atas. Maka tak heran jika kami selalu mendapatkan perhatian juri,” imbuhnya.
Menurut Taufik, saat ini atlet paralayang Bondowoso harus membayar sendiri iuran jaminan kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Padahal sebelumnya, kebutuhan tersebut sempat difasilitasi oleh KONI.
Baca juga: Pemkab Bondowoso Siapkan Perda Pengelolaan Tanah Kas Desa
“Dulu sempat KONI yang mengurusi, tapi untuk yang sekarang dibayar secara mandiri,” ujarnya.
Melihat kondisi ini, Taufik mendesak Pemkab Bondowoso melalui KONI, untuk lebih memberikan perhatian terhadap atlet paralayang. Ia berharap minimal ada bantuan berupa pengadaan parasut baru, karena perlengkapan lain seperti mesin dan alat pendukung dinilai masih layak pakai.
Baca juga: Kontingen Bondowoso Paling Buncit di Klasemen Sementera Porprov Jatim 2025
Cabang olahraga paralayang di Bondowoso sempat mengalami masa keemasan beberapa tahun lalu, terutama ketika Puncak Megasari masih aktif difungsikan sebagai lokasi resmi kegiatan paralayang. Bahkan, sejumlah event berskala nasional hingga internasional pernah digelar di sana.
Namun, sejak kontrak lahan Perhutani yang menjadi tempat pendaratan tidak diperpanjang, aktivitas paralayang di Bondowoso perlahan meredup. Hal ini berdampak langsung pada proses regenerasi atlet, yang hingga kini masih menjadi tantangan bagi pengurus cabang olahraga tersebut.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Atlet Paralayang Bondowoso Cedera
Peralatan Paralayang Bondowoso Usang
Paralayang Bondowoso Butuh Perhatian
Parasut Atlet Bondowoso Rusak Porprov Jatim
TribunJatimTimur.com
jatim-timur.tribunnews.com
berita bondowoso hari ini
Perempuan di Bondowoso Jadi Korban Penusukan Orang Tak Dikenal Saat Pulang Malam |
![]() |
---|
Anak Kucing Hutan Hampir Mati Saat Dirawat Warga, Dievakuasi Damkar Bondowoso |
![]() |
---|
Warga Prajekan Bondowoso Ciptakan Gapura Unik dari Bahan Daur Ulang |
![]() |
---|
Warga Bondowoso Temukan Struktur Bata Kuno Diduga Sezaman dengan Candi Ghanten Abad ke-14 |
![]() |
---|
Angin Kencang, Pohon Tumbang Rusak Dua Rumah Warga di Bondowoso |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.