Berita Malang
Demam Tamiya Kembali Menggeliat di Malang, Pelampiasan Nostalgia Masa Kecil
Kini setelah beranjak dewasa, mereka dulu tidak mampu beli melampiaskan di masa saat ini dan menjadikannya sebagai hobi rekreasional.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Malang – Di era 90-an tidak semua anak bisa memiliki mainan mini 4WD Tamiya, yang sangat populer karena harganya yang mahal di masa itu. Kini setelah beranjak dewasa, mereka dulu tidak mampu beli melampiaskan di masa saat ini.
Itulah yang membuat Tamiya kini kembali populer salah satunya di Kota Malang. Bukan hanya anak-anak yang memainkan mobil mungil ini, tetapi juga para orang dewasa yang menjadikannya sebagai hobi rekreasional sekaligus bentuk nostalgia masa kecil.
Salah satu pusat aktivitas komunitas Tamiya di Malang bisa ditemukan di Monster Tamiya, sebuah toko sekaligus arena bermain yang terletak di Jalan Monstera Hijau, Kecamatan Lowokwaru.
Baca juga: Baru Saja Perkuat Persib Bandung di Piala Presiden, 1 Pemain Muda Sudah Ganti Seragam
Di tempat ini, para penggemar Tamiya berkumpul secara rutin. Ada yang sibuk merakit damper, mengganti dinamo, atau menguji performa mobil modifikasi mereka di lintasan yang penuh tikungan tajam dan rintangan teknikal.
Bagi Herman, salah satu penghobi Tamiya di Malang, aktivitas ini bukan sekadar permainan biasa. Ia menyebutnya sebagai “pelampiasan masa kecil” yang kini bisa dinikmati dengan lebih leluasa.
"Kalau dibilang hobi, ya hobi. Tapi juga bentuk pelampiasan masa kecil. Dulu saat kecil uang jajan harus ditabung untuk beli Tamiya, sekarang sudah kerja dan punya penghasilan sendiri, jadi bebas merakit dan modif," kata Herman kepada TribunJatim.com, Minggu (13/7/2025).
Baca juga: Tabrakan Dua Motor di Situbondo, Dua Remaja Luka Parah, Satu Dirujuk ke RS Jember
Herman mulai menekuni dunia Tamiya secara serius sejak 2016. Ia menceritakan awal ketertarikannya dimulai dari kelas STO (Standard Tune Only), namun karena peminatnya semakin berkurang, ia beralih ke kelas modifikasi damper yang lebih menantang.
Lebih dari sekadar hobi, menurutnya Tamiya juga melatih banyak keterampilan.
"Selain untuk nostalgia masa kecil, juga sebagai penyalur stres dari rutinitas kerja. Kita dituntut teliti, sabar, dan memahami teknik dasar mekanik," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Wahyu Hidayat, pemilik toko Monster Tamiya. Ia mengamati tren Tamiya sebenarnya tak pernah benar-benar hilang, justru selalu ada penggemar baru setiap tahunnya.
Baca juga: Jakmania Siap-siap, 1 Pemain Asing Disebut Bakal Bergabung dengan Persija Hari Ini 13 Juli 2025
"Menurut saya, hobi ini tidak pernah surut dan terus eksis. Kebanyakan penghobinya justru orang dewasa, mulai usia 25 sampai 50 tahun," ungkap Wahyu.
Ia menambahkan, memulai hobi Tamiya tidak membutuhkan biaya besar. Beberapa jenis kit seperti Aero Avante, Flame Astute, dan Beakstinger dibanderol sekitar Rp 150 ribuan, sementara versi lebih lengkap seperti Brown Racer dan Advanced Pack bisa dibeli dengan harga sekitar Rp 400 ribu.
Setelah memiliki kit dasar, proses selanjutnya adalah menyempurnakan performa mobil melalui modifikasi atau setting. Komponen seperti roller, damper, baterai, dan dinamo sangat mempengaruhi kecepatan dan kestabilan mobil saat melaju di lintasan.
Namun, menurut Wahyu, kecepatan bukanlah segalanya. Stabilitas justru menjadi faktor kunci yang tak boleh diabaikan, terutama karena karakter lintasan Tamiya saat ini semakin menantang.
Baca juga: TERUNGKAP Obrolan Grup WA Pemain Inter Milan, Ngebet Balas Dendam Kegagalan Raih Scudetto Musim Lalu
"Lintasan sekarang lebih teknikal. Ada tanjakan, tikungan tajam, bahkan sedikit lompatan. Jadi, kecepatan dan kestabilan harus seimbang. Kalau tidak, mobil bisa sering keluar lintasan," jelasnya.
Fenomena kembalinya Tamiya di Malang bukan hanya mencerminkan kerinduan terhadap masa lalu, tetapi juga menunjukkan hobi ini telah berevolusi menjadi ruang interaksi sosial lintas generasi.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Hobi Tamiya Malang
Tamiya nostalgia 90-an
Monster Tamiya Lowokwaru Malang
Komunitas Tamiya Malang
TribunJatimTimur.com
jatim-timur.tribunnews.com
Berita Malang Hari Ini
Profesor Amir Hamzah Dikukuhkan jadi Guru Besar Bidang Restorasi dan Remediasi Tanah Unitri Malang |
![]() |
---|
UMM Luncurkan Program Beasiswa Indonesia Emas |
![]() |
---|
FKUB dan Dinkes Kota Malang Gelar Edukasi dan Pemeriksaan Kesehatan di Puskesmas Mojolangu dan Janti |
![]() |
---|
Gebyar Merdeka di Informa Sawojajar dan MOG Malang, Cashback Hingga 17 Persen Plus Hadiah Premium! |
![]() |
---|
Demi Kesejahteraan Desa, DPRD Dukung Pembentukan Koperasi Merah Putih di Tajinan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.