Berita Lumajang

Aktivitas Gunung Semeru Melandai, Pemkab Lumajang Berlakukan Transisi Tanggap Bencana

Editor: Haorrahman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alat berat membersihkan jalan di Curah Kobokan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Lumajang - Pemerintah Kabupaten Lumajang mengeluarkan status transisi darurat bencana menuju pemulihan pasca erupsi Gunung Semeru.

Kebijakan tersebut dikeluarkan lantaran aktivitas vulkanis Gunung Semeru yang mulai melandai dalam 2 pekan terakhir

"Dengan berakhirnya masa tanggap darurat, Pemkab Lumajang mengeluarkan surat keputusan pemberlakuan transisi darurat bencana menuju pemulihan, karena aktivitas Gunung Semeru sudah mulai melandai," ujar Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi ketika dikonfirmasi pada Minggu (25/12/2022).

Kata Patria, pihaknya membutuhkan waktu utuk melakukan pemulihan fasiliitas jalan yang sempat terdampak erupsi Gunung Semeru. Jalanan akses Curah Kobokan yang menjadi akses utama menuju Kecamatan Pronojiwo dan Kabupaten Malang.

"Status ini diberlakukan untuk mewadahi kami dalam melakukan tindakan-tindakan pemulihan di lokasi bencana. Seperti pembersihan akses umum jembatan,pembersihan lokasi vital, penjagaan zona-zona merah dan sebagainya," beber Patria.

Menurut Patria, kelanjutan pembersihan material jalan Curah Kobokan sudah lebih dari 80 persen.

"Sebagian besar, akses jalan menuju Curah Kobokan 90 persen sudah diratakan dan dibersihkan materialnya. Walaupun belum sepenuhnya karena kendala geografis," katanya.

BPBD Kabupaten Lumajang juga memberlakukan sistem buka tutup di jalan Curah Kobokan. Akses jalan yang beken disebut Tol Cikali itu dibuka pada pukul pada 06.00-18.00 WIB saat cuaca sedang cerah. Apabila diguyur hujan, jalan Curah Kobokan akan ditutup.

Jalur alternatif tersebut sejatinya terhubung dengan jalur lahar Semeru. Sehingga ketika huian mengguyur, jalanan akan digerus lahar dari puncak gunung.

"Kami himbau agar sangat hati-hati dan memperhatikan arahan petugas, tidak bisa dilewati kapan saja," ungkapnya.

Selain jalan Curah Kobokan, BPBD Kabupaten Lumajang akan berfokus pada pemulihan wilayah yang pernah terdampak banjir lahar semeru.

"Namun secara umum program pembersihan di titik lainnya terus dilakukan. Seperti di Jugosari, Langsep yang pernah terdampak banjir lahar dingin terus kami lakukan assessment. Tetap, zona merah ada 7 dusun di 2 desa. Di pemetaan nanti berkembang dinamis berdasarkan pengamatan dari PVMBG," jelasnya.

(Erwin Wicaksono/TribunJatimTimur.com)