Berita Pasuruan

Membersihkan Klenteng Tjoe Tik Kiong Kota Pasuruan, Gotong Royong Sambut Tahun Baru Imlek 2574

Penulis: Galih Lintartika
Editor: Sri Wahyunik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bersih-bersih Klenteng Tjoe Tik Kiong Kota Pasuruan menjelang Tahun Baru Imlek 2574

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan - Keluarga besar Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Klenteng Tjoe Tik Kiong di Jalan Lombok No 7 Kota Pasuruan gotong royong membersihkan klenteng untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2574/2023, Selasa (17/1/2023).

Mereka terlihat sibuk sejak pagi. Mulai anak - anak muda, hingga orang tua, kompak menjadi satu berkumpul di klenteng. Masing - masing dari mereka langsung bersih-bersih klenteng.

Mulai menyapu lantai hingga membersihkan semua altar dan meja-meja dari debu. Pembersihan ini memang dilakukan setahun sekali, sebelum Tahun Baru Imlek. Dan itu sudah menjadi sebuah tradisi.

Pembersihan atau pensucian ini dilakukan hari ini, mulai dari altar suci yang terdiri dari meja termasuk tempat penancapan dupa sekaligus membersihkan arca patung suci.

“Biasanya, pembersihan atau pensucian ini bisa mulai pagi sampai sore. Karena yang kami bersihkan sampai baju baju dan printilan kecil di arca itu. Kami gotong royong bersama,” kata Yudhi Dharma Santoso, pengurus klenteng.

Menurut Yudhi, sembayang ritual Tahun Baru Imlek 2574 dilakukan Sabtu, 21 Januari Pukul 23.00 Wib. Disampaikannya, sembayang itu adalah ungkapan rasa kebahagiaan, rasa syukur atas berkah yang didapatkan sepanjang tahun kemarin.

Setelah itu, masing-masing memanjatkan doa dengan harapan yang baru di tahun mendatang. Ia menyebut, Imlek momentum memperbaiki diri yang tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.

Sedangkan untuk puncak acaranya, kata dia, akan ada perayaan malam kesenian yang diadakan Hari Minggu di aula. Ia menyebut, pihaknya mengundang kepala daerah, dan perwakilan organisasi. Malam kesenian terbuka umum.

“Tahun Baru Imlek itu adalah momentum untuk berbagi kasih, bukan untuk foya-foya. Tahun Baru Imlek bisa dinikmati oleh semua golongan bukan untuk golongan tertentu saja,” jelasnya.

Bahkan, kata dia, sebagai bentuk nasionalis, pihaknya mengundang sejumlah komunitas lintas agama. Sebab, akan ada penampilan komunitas kesenian dari agama Katolik, Kristen hingga Komunitas Gusdurian.

“Itu salah satau bentuk nasionalis kami, dan menunjukkan bahwa di Kota Pasuruan itu harmoni dan kerukunan antar umat beragama terjaga, sesuai dengan instruksi Bhinneka Tunggal Ika untuk Indonesia hebat,” terangnya.

Disampaikan dia, Tahun Baru Imlek 2574 ini adalah kelinci dan unsurnya air. Harapannya, di tahun kelinci ini, Indonesia khususnya Pasuruan bisa lebih rukun, lebih damai dan aman seperti kelinci yang rukun, indah, dan bersih.