TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Lumajang - Jalur alternatif Curah Kobokan atau yang populer disebut Tol Cikali tetap dibuka meski Jembatan Gladak Perak sudah difungsikan.
Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengatakan jalur alternatif yang melewati aliran sungai Besuk Kobokan tersebut tetap dibuka agar dapat memecah memecah kepadatan pengendaran jika terjadi kemacetan.
"Tetap dibuka seperti biasa. Berhubung sudah difungsikan, konsentrasi Curah Kobokan sudah terpecah. Sehingga setiap saat terjadi banjir lahar sudah ada jalur permanen yakni jembatan Gladak Perak," ujar Patria ketika dikonfirmasi, Selasa (18/4/2023).
Karena faktor keamanan, Patria menyarankan tidak melewati jalur alternatif Curah Kobokan kecuali sedang terpaksa. Untuk mengantisipasi kejadian alam seperti timbulnya lahar dingin, BPBD Kabupaten Lumajang akan menyiagakan personel di sejumlah titik-titik vital termasuk jalur Alternatif Curah Kobokan.
"Kalau tidak terpaksa jangan lewati jalur alternatif Curah Kobokan," bebernya.
Baca juga: Sinyal Eksodus Tim Arema FC, Abel Camara Bakal Cabut, Joko Susilo Masuk Radar Klub Liga 2
Di sisi lain, Satlantas Polres Lumajang memprediksi pemudik akan memadati Jembatan Gladak mulai H-1 Hari Raya Idul Fitri 2023. Kendati belum diresmikan, para pemudik boleh melewati jembatan yang baru saja rampung diperbaiki tersebut.
"Saat ini memang masih dibuka sementara belum secara resmi untuk menyambut arus mudik. Karena jembatan tersebut baru, warga (pemudik) pasti penasaran melewatinya dan akan menjadi jujukan para pelancong baik dari luar Lumajang maupun warga Lumajang," ujar Kasatlantas Polres Lumajang, AKP Radyati Putri Pradini ketika dikonfirmasi.
Putri mengatakan pihaknya akan menerjunkan personel untuk memperlancar arus mudik di jalur Jembatan Gladak Perak. Satlantas Polres Lumajang mengantisipasi kepadatan warga yang sengaja berhenti di badan jalan Jembatan Gladak Perak hanya untuk berswafoto.
Baca juga: Sosok Pengganti Leo Lelis Muncul, Eks Rekan Setim Witan Sulaeman Masuk Bidikan Persebaya
"Kejadian yang pernah terjadi kala itu akan kami antisipasi. Jadi kami meminta masyarakat agar tidak berhenti di tengah jembatan. Kemudian PKL tidak boleh berjualan tepat di area tengah jembatan," mintanya.
Sementara Putri juga menyarankan kepada masyarakat agar menggunakan petunjuk jalan yang tertera sepanjang jalan untuk dapat menjangkau Gladak Perak dan arah Kabupaten Malang. Pasalnya, jika menggunakan teknologi navigasi jalur menuju Jembatan Gladak Perak tertera masih ditutup. Alhasil, bisa dimungkinkan mengalami tersesat karena melewati jalur alternatif.
"Memang masih dibuka sementara, sehingga agar tidak tersesat bisa tanya warga. Kalau dari aplikasi navigasi bisa menunggu terlebih dahulu update dari Google Maps," jelas Putri.